Pimpinan Bersenjata Aceh Ditembak Mati

Pimpinan Bersenjata Aceh Ditembak Mati

jakarta (riaumandiri.co)-Polres Aceh Jaya menembak mati dua anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Abu Rimba di Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (20/2). Kedua anggota kelompok bersenjata itu masing-masing bernama Maimun alias Abu Rimba dan anggotanya Zulfarzan alias Doyok.

Keduanya berhasil dilumpuhkan setelah terlibat baku tembak dengan puluhan
Pimpinan
aparat Kepolisian dari Polres Aceh Jaya dan Brimob di kawasan Pulau Tampu, Desa Lhok Guci, Kecamatan Pasi Raya, Kabupaten Aceh Jaya. Polisi menyita empat pucuk senjata api berikut puluhan amunisi.
     Kapolres Aceh Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Riza Yulianto, mengatakan kedua anggota kelompok bersenjata itu terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan saat akan ditangkap.

    Keberadaan pelaku sebelumnya sudah diketahui aparat, namun lokasi yang sulit dijangkau membuat aparat baru berhasil membekuk pelaku Sabtu dini hari.

    "Untuk kepentingan penyelidikan, sejumlah barang bukti dan senjata yang disita dari dua pelaku diamankan ke Mapolres Aceh Jaya. Kedua pelaku dibawa ke RSUD Calang," kata Kapolres Aceh Jaya, AKBP Riza Yulianto.

     Sementara itu, Kapolda Aceh, Inspektur Jenderal Polisi Husein Hamidi, memastikan jumlah kelompok bersenjata di Aceh terus berkurang, seiring dengan tewasnya kelompok kriminal bersenjata  pimpinan Abu Rimba di Kabupaten Aceh Jaya dan penyerahan diri pimpinan kelompok bersenjata api di Aceh Timur, Bahrum alias Raja Rimba (26), 16 Februari  lalu.

    Husein menyebut, perburuan kelompok Abu Rimba dibawah pimpinan Maimun merupakan perburuan terakhir Kepolisian terhadap kelompok bersenjata di Aceh. Abu Rimba disinyalir merupakan pecahan kelompok bersenjata pimpinan Nurdin Ismail alias Din Minimi yang lebih dulu menyerahkan diri kepada Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso.
     "Mereka ini (Abu Rimba) baru muncul sejak dua bulan terakhir," ujar Kapolda Irjen Husein Hamidi.

    Dari sejumlah tindak kriminal bersenjata, Kepolisian mencatat aksi tersebut dilakukan oleh empat kelompok, masing-masing Kelompok Raja Rimba Satu, Kelompok Raja Rimba Dua, Kelompok Gambit serta Kelompok Din Minimi.

    Selain kasus pembunuhan, keempat kelompok tersebut diduga bertanggungjawab atas sejumlah aksi kekerasan bersenjata, seperti penculikan, pemerasan dan pembakaran di wilayah Aceh. " Motifnya empat kelompok itu sebagian besar karena ekonomi," ujar Husein.

     Aksi perburuan terhadap kelompok kriminal bersenjata terus dilakukan jajaran Kepolisian Daerah Aceh.

 Gencarnya perburuan membuat sejumlah pentolan dan anggota kelompok kriminal bersenjata menyerah kepada Kepolisian.


    Sebelumnya, ada Nasrul alias Kleung, pentolan Kelompok Raja Rimba Bahrum alias Raja Rimba dan Samsul alias Taeun menyerahkan diri ke Polisi pada Selasa, 16 Februari 2016 lalu.  Sedangkan dalam perburuan Kelompok Abu Rimba pimpinan Maimun, Polres Aceh Jaya berhasil melumpuhkan Maimun alias Abu Rimba, Nurdin alias Cobra dan Zulfarzan alias Doyok.

     Hingga kini, perburuan masih dilakukan Kepolsian Daerah Aceh untuk menangkap sisa-sisa anggota kelompok bersenjata di Aceh. Kapolda mengimbau para pelaku agar menyerahkan diri dan menjamin akan mendapatkan keringanan hukuman. (vvc/kcm.rep.dar)