Warga Eks Gafatar Diserahkan ke Kabupaten/kota

Warga Eks Gafatar Diserahkan ke Kabupaten/kota

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pemprov Riau akhirnya menyerahkan 50 orang warga Riau eks Gerakan Fajar Nusantara alias Gafatar, kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau. Proses penyerahan tersebut dilakukan setelah seminggu penuh, mereka menerima pembinaan yang dipusatkan di kawasan Rusunawa di Mekar Sari, Pekanbaru.

Serah terima dilakukan Kepala Dinas Sosial Riau, Syarifuddin, kepada perwakilan pemerintah daerah, Senin (15/2) di areal rusunawa tersebut.

Warga
Tidak hanya pemerintah daerah, beberapa pihak keluarga warga eks Gafatar, juga tampak hadir untuk menjemput langsung anggota keluarga mereka.

Dalam sambutannya, Kadisos Riau, Syarifuddin, sejauh ini Pemprov Riau telah melakukan sejumlah langkah, setelah memulangkan 50 warga Riau eks Gafatar tersebut dari Jakarta. Di antaranya pembinaan yang dilakukan selama seminggu penuh. Pembinaan itu melibatkan pihak lintas sektoral. Seperti Kesbangpol Riau, Kanwil Depag Riau, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Polda Riau, Korem 031/WB dan P2TP2A.

Selain pembinaan, selama berada di penampungan sejak 8 Februari lalu, mereka juga diberikan pelayanan kesehatan dan psikososial kepada anak-anak.

Selanjutnya seluruh eks Gafatar tersebut diserahkan kepada Kabupaten Kota dan menjadi tanggung jawab daerah.

"Jadi kita mengimbau masyarakat untuk menerima mereka kembali di lingkungan di mana mereka tinggal. Pemerintah daerah juga harus memberikan perlindungan kepada mereka. Eks Gafatar itu merupakan korban bujukan dan paksaan dari pimpinan Gafatar," tegas Syarifuddin.

Sementara itu, salah seorang koordinator Gafatar Riau, Sukino, menerima apa yang telah menjadi keputusan dari pemerintah. Sejauh ini mereka tidak ada menyulitkan dan tidak berpangku dengan yang lain. Senada dengan Syarifuddin, pihaknya juga berharap, warga eks Gafatar bisa diterima kembali oleh masyarakat Riau.

"Harapan kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa, mencari nafkah lagi bagi kepala keluarga, dan ibu-ibu bisa mengasuh anak-anak mereka. Kami kembali membaur bersama warga lain, dan kepada warga setempat bisa menerima kami kembali, memberikan pembinaan dan pendidikan," ujar Sukino.

Selama di penampungan kata Sukino, mereka mendapatkan pembinaan dari Pemprov Riau. Baik dari segi agama, sosial dan kewarganegaraan. Bagi mereka saat ini menerima dengan lapang dada apa yang telah mereka alami selama ini.

"Kami menerima pembinaan dengan baik, yang nilainya positif dan kami menerima dengan lapang dada," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Khairani, mengatakan, untuk Kota Pekanbaru sendiri masih menggunakan rusunawa milik Pemprov Riau, dan akan kembali mendapatkan pembinaan sebelum dipulangkan kepada keluarga atau Kecamatan dari mana asal mereka awalnya.

"Kita meminjam sementara rusunawa ini, dan pola pembinaan yang akan kami berikan mencontoh apa yang telah dijalankan Pemprov. Dan kalau ada keluarga mereka yang akan menjemput dipersilakan, intinya masyarakat jangan mengecilkan mereka," katanya.

Sebagaimana diketahui, seluruh warga Riau diinapkan di Rusunawa, Jalan Mekar Sari, Bukit Raya. Selama lebih kurang satu minggu 50 warga Riau eks Gafatar yang terdiri dari 17 orang laki-laki, 15 orang perempuan dan 18 anak-anak ini, telah diberikan pembinaan. Baik dari Dinas Sosial, Kesbangpolinmas, dan dari MUI. Mereka berasal dari Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar dan Inhu. (nur)