Danrem 031/WB Terima Kunjungan Wantanas

Janji Ikut Perjuangkan RTRW

Janji Ikut Perjuangkan RTRW

PEKANBARU (HR)-Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Nurendi MSi (Han), Selasa (26/1) menerima kunjungan Dewan Pertahanan Nasional, Mayjen TNI TBL Toruan, Brigjen  TNI Afandi AB, Brigjen TNI Agus Suarso, Kolonel Pnb M Jhonson beserta staf, bertempat di Markas Korem 031/Wira Bima, Jalan Mayor Ali Rasyid Nomor 1 Pekanbaru.


Sementara itu, pada pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Riau dengan tim kajian daerah (Kajida) Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas), berjanji akan ikut memperjuangkan RTRW Riau.
Pada pertemuan di Makorem, TBL Toruan kepada Danrem menanyakan perihal kegiatan  sistem keamanan di Riau seperti pengawasan terhadap Pulau Terdepan di perbatasan, mengatasi  masalah karlahut, faham radikalisme, Tenaga Pembina Desa (Gabinsa) yang bekerja untuk  memonitoring kegiatan di lapangan.
Selain itu, seluruh program Korem 031/Wira Bima yang telah  sukses dijalankan


Janji Ikut
oleh Danrem 031/Wira Bima itu nantinya bisa dijadikan acuan kepada Korem-korem lainnya se Indonesia.
Danrem 031/Wira Bima pun menjelaskan kegiatan sistem keamanan di Riau sudah dilaksanakan dengan baik seperti pengawasan Pulau Terdepan di perbatasan telah dilakukan pengamanan serta terus meningkatkan patroli, penanganan masalah Karlahut sudah dilakukan pelaksanaan pembangunan skat kanal dan juga melakukan penyuluhan ataupun sosialisasi kepada  masyarakat secara langsung turun ke lokasi ataupun melalui media.

Sedangkan untuk aktifitas faham radikalisme itu, dijelaskan Danrem lagi, sudah dilakukan monitoring maupun mapping lokasi yang disinyalir adanya aktifitas faham radikalisme.

"Untuk Gabinsa itu sendiri telah dibentuk dengan tujuan membantu Babinsa dalam melaksanakan program-program TNI AD khususnya di jajaran Korem 031/Wira Bima dengan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait keamanan lingkungan serta memberikan pemahaman Bela
Negara. Dan pemberian pemahaman Bela Negara ini sudah dilakukan ke sekolah-sekolah maupun universitas yang ada di Riau,"jelas Danrem.


Turut hadir dalam pertemuan tersebut yakni Kasrem 031/Wira Bima Kolonel Czi I Nyoman Parwata SE MSi, Kasi Personalia Korem 031/Wira Bima Kolonel Inf Candra Wirawan, Kasi Log Korem 031/Wira Bima Kolonel Kav Sabri, Kasiter Korem 031/Wira Bima diwakili Mayor Inf M Kasni, Kapenrem
031/Wira Bima diwakili Paur Produk Korem 031/Wira Bima Letda Inf Anapison.

Dalam kesempatan tersebut, Danrem 031/Wira Bima menyerahkan plakat kepada Mayjen TNI TBL Toruan, begitu juga Wantanas memberikan plakat kepada Danrem 031/Wira Bima.


Janji Perjuangkan

Ketua tim Kajida Wantannas, Mayjen TNI, Tsl Toruan, mengatakan, permasalahan RTRW Riau memang menjadi pembicaraan penting, karena perlu penataan RTRW untuk melanjutkan pembangunan di Riau.

"Isu itu memang sangat penting dan sangat strategis dalam pembangunan, dan penetapan mana ruang-ruang mana yang harus di bangun dan mana yang tidak. Memang permasalahan RTRW itu sangat diperlukan dan menjadi pembahas semua lintas sektoral baik dipusat maupun daerah," ujar Mayjen TNI, Tsl Toruan, Selasa (26/1), usai mengadakan rapat koordinasi bersama Pemprov Riau, di ruang Melati, Kantor Gubernur Riau.

Dijelaskan Jendral bintang dua ini, apa yang menjadi permintaan dari Pemerintah Provinsi Riau ini akan disampaikan kepada Pemerintah Pusat. RTRW menjadi dasar dalam kelanjutan pembangunan bagi kepentingan masyarakat, termasuk infratsruktrur.

"Memang tujuan kedatang kami ke sini untuk menjaring isu-isu yang menjadi permasalahan daerah, termasuk RTRW yang disampaikan Gubernur," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, berharap apa yang telah disampaikan kepada tim Wantannas, bisa disampaikan kepada pengambil keputusan tertinggi. Semua isu-isu dan permasalahan yang terjadi di Riau telah dipaparkan, termasuk permasalahan RTRW."Tentunya apa yang kita sampaikan bisa disampaikan ke pengambil keputusan tertinggi pak Presiden," harap Plt Gubri.

Dijelaskan Plt Gubri, isu-isu stratgis lain yang dibahas bersama Wantannas diantaranya pertumbuhan ekonomi, pertahanan, keamanan, termasuk isu terbaru tentang ISIS dan Gafatar. Apalagi Riau berada di tengah-tengah pulau Sumatra dan perbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Daerah kita ini memang rawan dimasuki oleh kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh Negara. Seperti teroris, traficking dan Narkoba. Ini semua sudah kita sampaikan," ujar Plt Gubri.

Persoalan lain yang disampaikan Pemprov Riau kepada Watannas adalah terkait penurunan harga minyak dunia yang berdampak terhadap penurunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).(nur/penrem)