UNTUK MENJADI TUAN RUMAH INDONESIA MASTER

PBSI Riau Butuh Rp1 Miliar

PBSI Riau Butuh  Rp1 Miliar

PEKANBARU (HR)-Untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Bulutangkis Internasional Grand Prix Indonesia Master, Pengprov Persatuan Bulutangkis Indonesia Riau membutuhkan dana sekitar Rp1 miliar.

"Berdasarkan pengalaman tuan rumah di Malang tahun lalu, Pengprov PBSI nya membutuhkan dana Rp1,4 miliar. Memang dibantu oleh PBSI Pusat dan sponsor, namun tuan rumah membutuhkan dana pendamping," kata Ketua PBSI Riau, Yuharman kepada Haluan Riau, Minggu (17/1) di Pekanbaru.

Pekanbaru sendiri merupakan satu dari tiga calon yang dilirik menjadi tuan rumah Kejuaraan Bulutangkis Internasional Indonesia Master 2016. Selain, Pekanbaru ada Balikpapan dan Palembang. Beberapa waktu lalu, tim dari PBSI Pusat sudah melakukan peninjauan dan dari segi venue, Pekanbaru cukup layak.

"Masalahnya saat ini kita membutuhkan dana pendamping tersebut. Gunanya adalah untuk merehab GOR Tribuana supaya menjadi venue bulutangkis berstandar internasional yaitu dengan menambah dasar papan dan ruangan pemanasan atlet yang full AC," kata pimpinan Bank Riau Kepri Cabang Utama Pekanbaru itu.

Selain itu, tuan rumah juga bertanggung jawab untuk akomodasi dan transportasi lokal pemain yang datang dari seluruh dunia.
"Jika kita lihat dari pelaksanaan di Malang tahun lalu, total biaya yang dikeluarkan adalah Rp6,5 miliar. Tuan rumah hanya sekitar Rp1,4 miliar dan sisanya dari PBSI Pusat dan sponsor," ujar Yuharman.

Yuharman mengakui saat ini pihaknya kesulitan untuk mencari dana pendamping Rp1 miliar tersebut. Pengprov PBSI Riau sendiri, kata Yuharman tidak memiliki dana.

"Dari mana kita cari dana sebesar itu. Jadi, kita hanya menunggu saja apakah kita terpilih atau tidak. Jika terpilih, tentu kita minta bantu ke PBSI Pusat untuk mencarikan dananya," kata Yuharman. (pep)