Danau Toba Akan Disulap Jadi Destinasi Unggulan

Habiskan Anggaran Rp21 Triliun

Habiskan Anggaran Rp21 Triliun

Medan (HR)- Pemerintah pusat serius memoles Danau Toba yang masuk dalam Top Ten Pengembangan Kawasan Destinasi Prioritas Pembangunan Nasional.

Hal tersebut disepakati lima kementerian, yakni Kementerian Kemaritiman, Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Destinasi Danau Toba yang dihadiri lima menteri dari kementerian tersebut di Institut Teknologi DEL Laguboti Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sabtu (9/1).

Rakor Tindak Lanjut Badan Otoritas Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba yang dipimpin Menteri Kemaritiman Rizal Ramli dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, bupati/walikota 7 daerah, Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, tokoh masyarakat dan adat se-Tobasa.

Rizal Ramli mengatakan, pembangunan destinasi wisata Danau Toba telah dinanti rakyat Sumut selama puluhan tahun. Tahun ini, mimpi itu akan jadi kenyataan. Pemerintah pusat akan melakukan pembangunan infrastruktur menuju Danau Toba.

Bukan hanya itu, waduk danau yang terbesar di Asia Tenggara ini akan disulap menjadi destinasi unggulan Sumut yang bakal menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Namun, dalam pembangunannya butuh dukungan dari pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar Danau Toba yang mayoritas bersuku Batak. Kendati miliki keindahan alam yang elok dipandang, namun kondisi lingkungan dan air tawarnya jorok dan bau.

“Hal itu dipengaruhi masih banyaknya keramba-keramba miliki masyarakat dan swasta yang mencemari air hasil buangan pakan serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah,” cetus Rizal.

Budaya seperti ini harus segera direvolusi. “Mental masyarakat harus segera direvolusi. Tata krama orang Batak yang dikenal kasar dan sangar jika dipandang harus diubah. Ke depan masyarakatnya smile (senyum) dalam menghadapi wisatawan,” harapnya. (anls/azw)