Mengeksplor Produk Fenomenal BMW di Segmen Baru

Mengeksplor Produk Fenomenal BMW di Segmen Baru

Jakarta (HR)-Kehadiran Gran Tourer memang menjadi fenomena untuk BMW. Betapa tidak, mobil bergenre multi purpose vehicle (MPV) yang diluncurkan di Indonesia pada GIIAS 2015, Agustus lalu, menjadi produk yang cukup revolusioner.

Predikat revolusioner melekat karena produk ini masuk dalam segmen yang belum pernah dijamah oleh BMW sebelumnya, yaitu MPV. Alasan kedua, adalah sistem gerak yang menggunakan roda depan. Maka tak pelak Gran Tourer jadi sorotan baik di global maupun Tanah Air.

Secara penampilan, siapa pun yang melihat bisa langsung mengidentifikasi kalau mobil ini keluaran BMW. Ciri tersebut tergambar dari desain gril dan bonet. Otomatis kesan sporty masih cukup kental terpancar dari sosoknya yang kompak dan praktis.

Dimensi tergolong kompak dengan ukuran panjang 4.556 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.608 mm, dan jarak sumbu roda 2.780 mm. Jika mau dibandingkan, ukuran tersebut masih sedikit lebih kecil dari Innova generasi terbaru.

Gran Tourer dan Active Tourer merupakan dua MPV perdana yang pernah dijual BMW. Menggunakan basis yang sama, dibedakan kapasitas penumpang dan dimensi yang sedikit "mengembang". Jika Active Tourer hanya mengakomodasi lima orang, Gran Tourer bisa sampai tujuh penum pang.

Namun baris ketiga hanya bisa dinikmati oleh anak-anak berusia 10 tahun dengan tinggi maksimal 120 cm. Sebab ruang yang disediakan tidak selapang baris kedua dan jok yang dipasang terkesan seperti opsional.

Ruang
Kendati demikian, ruang kaki bisa disesuaikan karena dapat berbagi dengan baris kedua. Jok tengah bisa diatur maju mundur sesuai kebutuhan. Meski harus berbagi, ruang kaki baris kedua cukup lapang.

Volume kabin yang lega juga bisa dirasakan pada ruang kemudi. Pengaturan jok sangat fleksibel dengan pengoperasian mode elektrik, baik untuk pengemudi maupun penumpang depan. Hanya saja untuk pengaturan sandaran pada jok tengah tidak seperti model biasa karena tidak memakai model tuas melainkan anyaman kain.

Poin plus yang sangat terasa adalah ruang kepala yang sangat lapang. Dengan posisi jok pengemudi terendah, jarak kepala (ukuran dewasa tinggi 175 cm) dengan plafon hampir 15 cm atau sekitar sejengkal tangan pria dewasa.(kcm/mel)