Pembekuan Izin Kehutanan Dapat Timbulkan Gejolak Sosial

Pembekuan Izin Kehutanan Dapat Timbulkan Gejolak Sosial

PEKANBARU (HR)-Pemerintah diharapkan memberi kesempatan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) untuk tetap melaksanakan rehabilitasi penanaman pada lahan eks kebakaran yang ada di dalam konsesi. Hal itu untuk mencegah lahan menjadi areal terbuka yang bisa menjadi sumber api.

"Sementara areal dengan tingkat kerawanan sosial tinggi, kegiatan bisa dilakukan dengan kemitraan antara masyarakat dan perusahaan pemegang izin,” kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Rahardjo Benjamin saat bertemu dengan Ketua DPD Irman Gusman di Jakarta, Senin (14/1).

Pasca kebakaran hutan dan lahan, pemerintah memang menghukum sejumlah perusahaan dengan membekukan izin, meski kebakaran terjadi karena faktor eksternal. Akibat sanksi tersebut, 1 juta ha lahan tidak dapat dioperasikan.
Pemerintah juga bereaksi tidak mengizinkan penyiapan lahan baru, sementara lahan eks kebakaran diambil alih pemerintah.

Dampaknya serius, turunnya pasokan bahan baku industri, terutama serpih dan bubur kayu. Indikasinya pasokan bahan baku kayu dari HTI pada triwulan III 2015 sebesar 6,56 juta m3 turun 29 persen dibandingkan triwulan II sebesar 9,26 juta m3. Penurunan terjadi dari daerah bencana kebakaran hutan dan lahan.

Kondisi tersebut bisa berujung melemahnya ekspor, menurunnya devisa, melemahnya perolehan pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan devisa dari pulp yang mencapai 5,6 miliar dolar AS menurun tajam tahun-tahun mendatang.

"Dampak lainnya adalah PHK karyawan serta pemutusan kontrak kerjasama dengan kontraktor," tambahnya. Saat ini terdapat 1 juta tenaga kerja yang terserap dalam pembangunan HTI. Situasi tersebut bisa membuat keresahan karyawan dan masyarakat, yang berpotensi menimbulkan gejolak sosial yang terkena pembekuan izin.

Sementara,  Irman berharap pemerintah lebih bijak merespons bencana kebakaran hutan dan lahan. Penegakan hukum jangan sampai berdampak berhentinya operasional usaha kehutanan nasional.

"Industri kehutanan salah satu unggulan kita. Kalau terganggu bisa berakibat pada ekspor dan penyerapan tenaga kerja," kata Irman.

Dia menuturkan, bencana kebakaran dipengaruhi banyak faktor termasuk fenomena  el nino. Irman mengingatkan, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di negara lain seperti AS, Kanada, dan Australia.(rls/ara)