Jimly Asshiddiqie Ketua Umum ICMI

Jimly Asshiddiqie Ketua Umum ICMI

JAKARTA (HR)-Jimly Asshiddiqie akhirnya terpilih sebagai ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia periode 2015-2020. Jimly dipilih secara musyawarah mufakat di antara tujuh formatur yang terpilih.

Pemilihan berlangsung dalam Jimly Muktamar VI dan Milad ke-25 Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, yang digelar dari Sabtu (12/12) malam hingga Minggu (13/12) pagi .

Pemilihan ketua umum ICMI dilakukan secara musyawarah mufakat di antara tujuh orang yang terpilih sebagai formatur. Mereka adalah Ilham Habibie, Jimly Asshiddiqie, Zulkifli Hasan, Priyo Budi Santoso, Muhammad Nuh, Herry Suhardiyanto dan Hatta Rajasa. Dalam kesempatan itu, pria yang juga menjabat Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ini disepakati untuk memimpin ICMI periode 2015-2020.

Pemilihan diawali dengan usulan nama dari peserta Muktamar (Orwil, Orda, Orsat). Dari usulan itu ada 63 nama. Selanjutnya, dipilih lagi 15 nama berdasarkan urutan suara terbanyak, yang kemudian dibawa ke Majelis Permusyawaratan Muktamar.

Anggota Majelis Permusyawaratan Muktamar adalah presidium demisioner, ketua dewan penasihat, ketua dewan pakar, 34 ketua orwil ICMI. Dari musyawarah, suara terbanyak nomor satu sampai tujuh menjadi formatur sekaligus menyusun pengurus inti ke depan.

Pimpinan sidang Priyo Budi Santoso memastikan Jimly terpilih jadi ketua umum ICMI. "Enam formatur lainnya diposisikan mendampingi sebagai wakil ketua umum. Saya, Ilham Habibie, Zulkifli Hasan dan yang lainnya menjadi wakil ketua umum," katanya, Minggu (13/12).

Ketua MPR Zulkifli Hasan yang juga menjadi formatur juga menegaskan formatur ini akan menyusun kepengurusan ICMI. Dia berharap pengurus baru ICMI bisa menjadikan organisasi ini sebagai ikatan cendekia yang mampu memberikan pikiran-pikiran, konsep kebangsaan, konsep sistem ekonomi, dan sistem demokrasi.
"Dengan ICMI, Indonesia sebagai model Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang toleran. Itu menjadi model bagi negara-negara lain. Indonesia patut menjadi model. Ini juga diharapkan pemikiran ICMI agar Indonesia menjadi model bagi dunia Islam," kata Zulkifli.

Memanas
Suasana pemilihan sendiri sempat berlangsung panas. Kondisi itu terjadi sesaat sebelum voting digelar.

"Debatnya sangat kencang, kemudian pimpinan sidang saya ambil alih. Ada tarik menarik suara dari Orsat yang tidak mau suara mereka dihanguskan. Hampir deadlok, kemudian diputuskan bersama akhirnya keluarlah itu ada 549 orang pemilik suara untuk memilih lima belas nama," ungkap Priyo Budi Santoso.

"Dari 63 nama terpilih jadi 15 nama. Voting dengan 549 suara itu kemudian mengerucut kepada 7 besar yaitu Jimly Asshiddiqie (333 suara), Ilham Habibie (311 suara), Muhammad Nuh (241 suara), Zulkifli Hasan (221 suara), Priyo Budi Santoso (176 suara), Herry Suhardiyanto (163 suara), dan Hatta Rajasa (150 suara)," tambahnya.

Pemilihan ketua umum ICMI kemudian dilakukan secara musyawarah mufakat di antara tujuh orang yang terpilih sebagai formatur. "Kemudian disepakati Pak Jimly jadi ketua umum. Enam formatur lainnya diposisikan mendampingi sebagai wakil ketua umum. Saya, Ilham Habibie, Zulkifli Hasan dan yang lainnya menjadi wakil ketua umum," katanya. (bbs, dtc, mpr, ral, sis)