PMI Pekanbaru Laksanakan Jumbara 2015

PMI Pekanbaru Laksanakan Jumbara 2015

PEKANBARU (HR)-Palang Merah Indonesia Kota Pekanbaru mengadakan latihan gabungan dan Jumpa Bakti Gembira V, di Taman Kreasi Alam Mayang, Pekanbaru. Sebanyak 31 tim, 506 peserta dari Wira Tingkat SMA dan 21 Tim 322 peserta wira tingkat SLTP se-kota Pekanbaru.

Adapun tujuan kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) ini adalah untuk meningkatkan kepalangmerahan serta peran anggota PMR dalam penerapan bakti sebagai pendekatan pendidikan keterampilan hidup.

Jumbara dilaksanakan 19-22 November tersebut dihadiri Plt Ketua Umum PMI Kota Pekanbaru, Kastalani Rahman, Ketua Umum PMI Riau, Syahril Abubakar dan pengurus inti lainnya.

Menurut Kastalani, PMI merupakan sebagai perhimpunan bergerak di bidang sosial kemanusiaan dan memiliki komitmen  tinggi melakukan sukarela untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

"Maka dari itu, kalau PMI tidak mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi bukanlah PMI, itu saya yakini," kata Kastalani, Minggu (22/11).

Selanjutnya dalam kepengurusan PMI Kota Pekanbaru sendiri, telah merancang pokok-pokok kebijakan dan rencana strategis dengan memproritaskan kapasitas organisasi dalam menyajikan pelayanan berkualitas.

Progam-progam tersebut mencakup berbagai kegiatan diantaranya diawali dengan pengembangan organisasi, sumber Daya Manusia (SDM), pelayanan kesrehatan, pelayanan donor darah.

"Kesemuaan ini nantinya akan kami dongrak melalu PMR mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Tingkan Sekolah Menegah Atas",ujarnya.
Terkait anjangsana pertemuan Jumbara ini menguatkan dalam sektor Tri Bakti PMR dalam mengimplementasikan ditengah kehidupan bermasyarakat.

"saya berharap kegiatan ini mampu dan mempunyai nilai yang berarti dalam menumbuhkan jiwa Tri Bakti yang tulus dan ikhlas," jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Umum PMI Riau, Syaril Abubakar, menyarankan kegiatan hendaknya harus dilengkapi dengan indentitas Wira sesuai seragamnya.

Kegunaan indetitas dalam kegiatan apa saja, merupakan ciri khas, bahwa PMR juga berperan mempunyai seragam sebagaimana jati dirinya. "Saya masih melihat, masih banyak yang tidak memakai kelengkapan sebagai indetitas PMR itu sendiri.

 Untuk kedepannya seogianya ini harus diterapkan," jelasnya. (rls/pep)