Minim Atribut dan Alat Peraga

Jokowi: Pilkada Kok Tenang-tenang Saja

Jokowi: Pilkada Kok Tenang-tenang Saja

JAKARTA (HR)-Presiden Joko Widodo  mengaku kaget dengan perkembangan terkini, menjelang digelarnya Pilkada serentak, 9 Desember mendatang. Pasalnya, meski waktunya sudah berada di depan mata, namun antusias rakyat Indonesia terkesan tidak terasa alias minim.

 Selain itu, Presiden juga mengaku heran karena Pilkada saat ini sepi atribut atau alat peraga kampanye.
"Meski pun setiap minggu saya ke daerah, saya melihat di daerah-daerah yang ada Pilkadanya kok sepi. Mungkin ini pertama kalinya yang saya lihat kok tenang-tenang saja, kok ini senyap. Bener gak?" ujarnya, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2015 di Eco-Park Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11).

Mestinya setiap pesta demokrasi kelihatan pestanya. Saya lihat kok tenang semuanya. Apa semua merasakan seperti itu," tambahnya.

Meski demikian, Presiden Jokowi berharap ketenangan tersebut berlangsung hingga hari H pemilihan nanti. Hal itu mengingat penyelenggaraan Pilkada serentak akan menjadi pengalaman penting bagi Indonesia, sebelum sampai pada Pemilu Nasional serentak pada tahun 2019 mendatang.

“Moga-moga ini ketenangan yang akan kita dapatkan sampai akhir perhelatan pilkada ini dapat menjadi rujukan dalam Pemilu serentak berikutnya. Serta untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu Nasional Serentak di Tahun 2019,” ungkap Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta seluruh jajaran aparat keamanan siaga menjaga keamanan selama pelaksanaan pilkada serentak. Khusus Kepala Badan Intelijen Daerah diminta melakukan deteksi dini terhadap setiap potensi konflik.

Netral
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta TNI dan Polri bersikap independen dan netral dalam seluruh proses penyelenggaraan Pilkada serentak.

"Saya tekankan tidak berpihak karena dalam pertandingan politik diperlukan aturan main yang jelas dan wasit profesional," ingatnya.

"Satu hal yang terpenting dan kita ingat ketika menyongsong demokrasi lokal ini. Ada harapan rakyat, hak-hak rakyat. Agar rotasi kepemimpinan daerah berjalan jujur dan adil serta aman. Harapan agar memilih pemimpin yang berintegritas tinggi," lanjutnya.

"Saya instruksikan semua pihak baik Mendagri, pemerintah daerah, baik Gubernur, Bupati, Wali Kota, TNI, Polri, Kabinda, menyukseskan acara ini," kata Jokowi


Ikut hadir dalam kesempatan itu Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Acara ini juga dihadiri seluruh gubernur, bupati, walikota, KPU pusat hingga daerah dan Baswaslu serta Panwaslu. Sedangkan unsur lain yang hadir tampak para Pangdam, Danrem dan Dandim, Kapolda dan Kapolres, Kajati dan kajari dan para Kabinda.


Tergantung Calonnya
Terpisah, Wapres Jusuf Kalla menilai, ramai atau tidaknya pesta demokrasi di daerah, tergantung calon yang bertanding.

"Terserah masyarakat, masa kita imbau supaya ramai. Tergantung calonnya juga," ujarnya.

JK yakin sosialisasi sudah terus dilakukan baik oleh KPU atau pun para calon sendiri. Kampanye terbuka juga telah dilakukan sekaligus mengingatkan masyarakat untuk ikut memilih dalam Pilkada.

"Justru di situlah tujuan kita Pilkada serentak, supaya ini masalahnya jadi masalah lokal tidak menjadi masalah nasional keseluruhan," ujar JK. (bbs/mtv/dtc/kom/ara/sis)