Sudah Masuki Akhir Tahun

Dewan Minta Kejelasan RLH

Dewan Minta Kejelasan RLH

PEKANBARU (HR)-Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Herwan Nasri meminta Dinas Perkim Cipta Karya Kota Pekanbaru memberikan kejelasan terkait pembangunan Rumah Layak Huni. Sebab saat ini sudah memasuki akhir tahun.

"Jika Dinas Perkim Cipta Karya mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi data penerima RLH, harus ada kejelasan pasti. Sebab, program RLH ini merupakan kegiatan tahunan, yang sudah berjalan selama 4 tahun," kata Herwan saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/10).

Kondisi ini kata Herwan, pihaknya menilai jika koordinasi kerja terkesan lamban, antara pihak OMS, kecamatan dan Dinas PU Cipta Karya.
"Untuk data penerima, saya rasa tidak terlalu sulit lah. Karena ini pekerjaan tiap tahun. Tentunya, kalau sampai sekarang belum selesai, pasti ada apa-apanya. Ini yang harus diketahui publik, kok sampai sekarang masih diverifikasi," sebut Herwan.

Disebutkannya, jika hingga November ini tidak dibangun, dikhawatirkan akan menjadi masalah nanti. Terutama kualitas bangunan, karena kesannya akan terburu-buru.

Menurut Politisi partai Golkar ini, terkait persoalan ini,

Dewan
Komisi IV segera mengagendakan memanggil Dinas Perkim Cipta Karya, untuk mengevaluasi kegiatan ini."Untuk mengetahui di mana salahnya. Karena setiap tahun, persoalannya sama, yakni ada tarik ulur pembangunan. Hanya saja, Dewan meminta, agar pihak terkait pembangunan RLH ini, segera mengevaluasi kinerja pelaksanaannya, sebelum hearing dengan DPRD.

"Kita heran juga, kenapa anggaran yang sudah ada, kok tidak bisa dibelanjakan. Ini pekerjaan rutin. Makanya harus dievaluasi. Karena perlakuan dalam memakai anggaran APBD sama, harus mengacu kepada aturan yang ada," tegasnya.

Herwan mengingatkan, agar pihak OMS, kecamatan dan Dinas PU konsisten dalam menjalankan kegiatan untuk masyarakat miskin ini.Seperti diketahui, bantuan RLH tahun 2015 ini untuk masyarakat miskin, sebanyak 250 unit. Anggarannya diambil dari APBD Pekanbaru. Tahun ini, untuk pembangunan satu unit dianggarkan Rp50 juta, tipe 36. Namun kebiasaan selama ini, penyelesaiannya selalu diakhir tahun.***