Total Korban Jiwa Capai 10 Orang

Giliran Warga Kampar Meninggal Akibat Asap

Giliran Warga Kampar Meninggal Akibat Asap

BANGKINANG (HR)-Malapetaka kabut asap yang menimpa Riau, terus memakan korban. Kali ini, kabar duka datang dari Kampar. Salah seorang warganya, yakni Suhamri (35), asal Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, meninggal dunia pada Kamis (22/10) dini hari kemarin.

Seperti dituturkan Ketua Pemuda Kasikan, Anton, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, awalnya almarhum mengalami sesak nafas. Peristiwa itu terjadi Rabu (21/10) malam.
Oleh para tetangga, ayah tiga orang anak itu kemudian dilarikan ke RSUD Bangkinang. Butuh waktu sekitar satu jam hingga akhirnya Suhamri sampai ke RSUD Bangkinang.

"Sampai di rumah sakit, waktu mau dikasih oksigen, tak bisa lagi. Di situlah dia wafat," ungkapnya.
Giliran
Karena tak bisa berbuat apa-apa lagi, jenazah Suhamri pun dibawa kembali ke rumah. Jenazah tiba di rumah duka sekira pukul 04.00 wIB subuh.

Terkait hal itu, Dirut RSUD Bangkinang dr Wira Dharma, membenarkan adanya pasien meninggal atas nama Suhamri. Namun dalam pesan yang dikirim kepada Haluan Riau, Wira tidak bisa memastikan apakah Suharmi meninggal karena kabut asap. Menurut Wira, setahu dirinya pasien sudah meninggal ketika tindakan emergensi akan dilakukan petugas RSUD Bangkinang.

"Mungkin lebih arif kalau kita pakai bahasa diplomasi kabut asap ternyata telah menyebabkan sesaknya bertambah parah," ungkap Wira.

10 Meninggal
Dari Jakarta, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek membenarkan hingga saat ini, ada 10 orang yang meninggal akibat kabut asap. Malapetaka kabut asap tahun ini, merupakan yang terburuk sepanjang sejarah.

"Sebelumnya ada sembilan orang (yang meninggal dunia), tetapi kemarin ditambah satu jadi total ada 10 orang," ujar Menkes.

Di tempat terpisah, Mensos Khofifah Indar Parawansa menyebutkan pihaknya sedang mempersiapkan santunan kematian bagi 12 orang yang meninggal di daerah terdampak asap.

Sementara itu, untuk kasus penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan hingga akhir September ada 272.001 orang terkena ISPA. Dan rata-rata kenaikan kasus berkisar 500 orang per minggu.

"Dari akhir September, untuk wilayah Kalimantan Tengah ada 52.213 kasus yang dilaporkan, Riau 65.232 kasus dan Jambi 9.747 kasus. Untuk Sumatera Selatan pencatatan dari Agustus sampai sekarang ada 101.332, Kalimantan Barat 43.477 dan Kalimantan Selatan 97.430," terang Yurianto.

Untuk membantu para korban, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan 33,8 ton bantuan berupa obat, masker oksigen dan mobilisasi sumber daya kesehatan dari RSCM persahabatan untuk mengatasi masalah yang diperlukan di sana. Pihaknya juga akan memanfaatkan dana bantuan kesehatan kepada wilayah yang membutuhkan.

Kemenkes juga akan mendistribusikan kurang lebih 1.000 masker ke kabupaten/kota dan 11 ton penjernihan air. Juga akan dibuat film edukasi untuk masyarakat. Kemenkes juga akan membagikan air purifier ke rumah sakit.  "Penderita yang kira-kira akan dievakuasi akan dikirimkan ke rumah sakit atau Puskesmas," tutupnya. (hir, dtc)