UPAYA PENYELEMATAN PULAU RANGSANG

Dua Pantai Dapat Bantuan APBN 2015

Dua Pantai Dapat Bantuan APBN 2015

KEDABU RAPAT (HR)-Pulau Rangsang salah satu pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Meranti, saat ini telah mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Abrasi yang terjadi di pulau tersebut selama beberapa dekade lalu, telah menghilangkan daratan hingga ribuan hektare tersebut.

Persoalan abrasi yang mengancam pulau yang berseberangan langsung dengan negara jiran Malaysia dan Singapura tersebut, mulai tahun ini akan ada bentuk penyelamatan pulau itu.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Kepulauan Meranti, Khairul melalui Kabid Perbatasan Nasruni, kepada Haluan Riau di Selatpanjang Kamis kemarin mengatakan, pantai di desa tersebut yang selama ini terus mengalami pengurangan, mulai tahun ini secara setapak demi setapak akan terus dibangun.

Dibangun dalam bentuk pembuatan batu beronjong yang akan berfungsi menghempang derasnya ombak yang berasal dari laut Selat Malaka itu. Volumenya untuk tahun ini juga tidak begitu panjang, karena proyek tersebut dibagi pada dua desa yang bertetangga.

Dan sebenarnya bukan hanya dua desa yang ada di Pulau Rangsang itu mengalami abrasi hebat, tapi ada beberapa desa lainnya mengalami hal yang sama. Bahkan selama ini juga pihak Pengelola Perbatasan telah membuat benteng pohon nibung untuk menyelematkan pulau tersebut.

Dan berhubung anggaran pusat untuk wilayah perbatasan tahun ini juga cukup terbatas, maka lewat anggaran APBN P, ditetapkan di Desa Kedabu Rapat Kecamatan Rangsang Pesisir dan Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang, dengan nilai Rp.3,5 miliar,”kata Nasruni.

Disebutkannya, pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah persoalan abrasi yang dialami Meranti selama ini.
“Syukurlah Meranti saat ini sudah mendapat perhatian besar dari Pemerintah Pusat. Dengan dimulainya pembangunan penyelamatan pulau Rangsang itu, berarti untuk tahun-tahun mendatang kita tidak sulit lagi mengusulkan kelanjutan pembangunan yang telah dimulai tersebut.

Sebab sudah barang tentu volume yang dibangun tahun 2015 ini, hanya beberapa ratus meter saja dari sekira puluhan ribu meter panjang pulau yang masih harus diselamatkan itu.

"Untuk itu kita berharap agar semua pihak mendukung program penyelamatan pulau terluar itu, sehingga masa depan Pulau Rangsang dan Kepulauan Meranti secara menyeluruh bisa lebih sejahtera,”sebut dia lagi.(jos)