Prihatin Kabut Asap

Mahasiswa STIKES Bagikan 3.000 Masker

Mahasiswa STIKES Bagikan 3.000 Masker

PANGKALAN KURAS (HR)-Kondisi kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Pelalawan sejak tiga hari ini kian pekat. Kondisi tersebut amat membahayakan bagi kesehatan masyarakat. Terlebih lagi terhadap balita yang rentan terserang penyakit oleh paparan asap tersebut.

Simpati dan peduli terhadap masyarakat, membuat mahasiswa STIKES Hang Tuah Pekanbaru yang tengah melaksanakan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) atau Kuliah Kerja Nyata di Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, membagikan 3 ribu masker kepada masyarakat yang melintas di jalan lintas Timur.

Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan ini bekerja sama dengan masyarakat dan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Pangkalan Kuras (IPM-KPK) yang dilaksanakan dua hari berturut-turut, pada tanggal 17-18 Oktober yang lalu.
Koordinator kegiatan pembagian masker gratis, Muhammad Kalri, mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk simpati mahasiswa atas tragedi kabut asap yang kian mengganas, namun terkesan dianggap sepele oleh Pemerintah Pusat.

Terbukti, asap hilang seketika bila petinggi RI datang berkunjung, dan asap kembali datang setelah Presiden kembali ke istananya. Maka, asap pekat pun menjadi konsumsi bagi masyarakat Riau dan Pelalawan.

"Pembagian masker ini setidaknya bisa meminimalisir terhadap serangan penyakit yang diakibatkan oleh asap pekat ini. Biarlah Pemerintah Pusat tak peduli terhadap nasib jutaan rakyat Riau, namun bagi kami sebagai generasi muda, setidaknya terus berbuat semampu kami agar masyarakat dan anak-anak tak berdosa ini bisa diminimalisir akan bahaya asap tersebut," ungkap M Kalri, Kamis (22/10).

Ketua koordinator PBL dan juga aktivis pergerakan ini, juga sangat menyesalkan tidak adanya tindakan dari Dinas kesehatan terhadap upaya pencegahan bahaya ISPA kepada masyarakat terutama balita dan manula yang sangat rentan terserang.

Seharusnya Diskes mesti rajin melakukan sosialisasi maupun upaya pertolongan pertama bila masyarakat diserang oleh ISPA. Ia hanya berharap agar ke depannya bukan hanya upaya pemadaman sumber asap.

Pihaknya juga meminta pihak terkait untuk dapat mencegah kebakaran lahan dan hutan ini agar masyarakat tak selalu dihantui oleh bahaya terserang ISPA yang bisa mematikan tersebut.

"Yang sangat perlu itu adalah tindakan nyata dari semua unsur yang ada di Pelalawan ini. Sebaiknya secara bersama-sama segenap lapisan terlibat upaya pencegahan karlahut ini. Sudahlah, kita semua jangan terlalu berharap atas bantuan pemerintah pusat. Karena, negeri ini adalah rumah kita, tanah kelahiran kita, jadi menjadi tanggung jawab bersama untuk mengatasi asap ini," imbuhnya.(zol)