INTRUSI AIR LAUT TINGGI

Desa Beting Butuh Tanggul dan Pintu Klep

Desa Beting Butuh Tanggul dan Pintu Klep

BETING (HR)- Desa Beting Kecamatan Rangsang Pesisir, salah satu desa yang cukup parah mengalami intrusi air laut. Menurut perkiraan Kepala Desa Beting Sutarno, 60 persen daratan yang ada telah tercemar oleh genangan air laut. Yang tersisa saat ini hanya berkisar 40 persen. Dan kondisi itu cukup mengkhawatirkan masyarakat setempat.

Kepala Desa Beting, Sutarno, kepada Haluan Riau lewat ponselnya jumat kemarin mengaku, salah satu persoalan masa depan desa itu yang sangat dikhawatirkan adalah kian tingginya air laut menyusup ke daratan.

Menurutnya, luas desa itu hanya berkisar 24 Km persegi sekitar 60 persen menjadi langganan rendaman air laut. Selain permukaan tanahnya yang cukup rendah, mengakibatkan setiap pasang tinggi maka air laut akan laju masuk ke darat.

Kondisi ini sangat merugikan masyarakat. Karena rendaman air asin tersebut akan mematikan berbagai tanaman kehidupan milik masyarakat. Mulai dari kegiatan pertanian, dan perkebunan tidak ada yang mampu bertahan terhadap rendaman air laut itu.

Apalagi ada 3 sungai yang cukup panjang masuk kedalam pedesaan, yang membawa arus laut itu hingga ke pedalaman desa. Tanah yang tersisa sejauh ini yang belum terendam air laut, kita perkirakan hanya berkisar 40 persen saja lagi,”ungkap Tarno.

Untuk itu kata Kades ini, demi masa depan desa tersebut, masyarakat berharap perhatian pemerintah kabupaten untuk mampu mengurangi dampak buruk intrusi air laut tersebut. Pertama menurut Tarno, di ketika muara sungai itu harus dibangun pintu klep. Selain membangun pintu klep, juga dibutuhkan pembangunan tanggul.

Pembangunan tanggul sebut Tarno lagi cukup membuat parit gajah di pinggiran pulau atau dekat pantai. Dengan meninggikan permukaan tanah saja, terutama di beberapa titik tanah yang landai dan rendah, diyakini masuknya air laut akan bisa dikurangi.

Jika kondisi ini masih berkelanjutan, maka masyarakat akan semakin sulit berkembang. Sebab  apapun yang akan ditanami masyarakat tentu akan mati.
Kepala Desa Beting ini berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum agar melakukan kunjungan ke desa tersebut, guna melihat kondisi factual desa.

Sebab tanpa campur tangan pemerintah kabupaten, maka masa depan desa itu akan lebih suram.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Meranti H Ardhahni, menanggapi harapan masyarakat Desa Beting tersebut kepada Haluan Riau mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan turun ke desa itu untuk melihat dari dekat masalah yang terjadi.(jos)