Usaha Membuat Mie Sudah pada Generasi Ketiga

Usaha Membuat Mie Sudah pada Generasi Ketiga

SELATPANJANG (HR)-Masyarakat Tionghoa Selatpanjang, sangat gemar dengan makanan mie. Umumnya masyarakat ini setiap hari menjadikan mie menjadi makanan pokok kedua selain nasi. Mulai dari sarapan pagi, hingga makan malam, senantiasa disuguhi makanan mie. Maka tak heran, jika mau makan mie yang enak dengan berbagai fariasi masakan mie dengan berbagai menu tambahan, silahkan datang ke kota Selatpanjang.

Untuk membuat makanan mie tersebut, tentunya harus memiliki bahan baku. Bahan mie memang diolah sedemikian rupa dari tepung terigu atau yang biasa untuk membuat kue itu.
Mie kuning, dan mie sua misalnya, juga mie untuk masakan bakmi cami, mie kuah atau mie goreng serta mie pangsit atau lajim disebut mie ayam, dibuat dari bahan yang sama yakni tepung terigu.

Selain untuk mie basah, pengusaha di kota Selatpanjang ini juga memproduksi mie kering yang katanya bisa tetap baik jika tersimpan pada suhu normal hingga 9 bulan sejak diproduksi.

Adalah Ceping, pengusaha mie kuning beralamat di Jl Imambonjol No,175 kota Selatpanjang, kepada Haluan Riau mengaku usaha yang mereka jalankan hingga saat ini sudah masuk generasi ke tiga.
Selama itu mereka dalam memproduksi berbagai jenis mie tersebut sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet.
Sehingga hasil produk mereka yang diberi nama Hock Seng Chun itu khusus mie basah hanya diberi waktu selama 24 jam saja bertahan. Artinya lewat dari situ maka mie tersebut akan basi.

Dengan  demikian, mie yang mereka produksi biasanya hanya berkisar 100 hingga 120 Kg per hari saja. Dan jika permintaan meningkat maka seketika mereka juga bisa membuatnya. Produksi mereka menurutnya tergantung permintaan pasar setiap harinya. Ceping juga mengatakan, tidak pernah terlintas dipikirannya untuk membuat bahan pengawet agar produksinya bertahan lebih lama.

Menurutnya, mie yang diperoduksinya itu harus memberikan manfaat sehat bagi siapa saja yang mengonsummsinya.
“Kalau kami curang atau mau untung saja, mungkin usaha ini tidak sampai pada generasi ke tiga saat ini. Dan kami sangat menghormati pesan orangtua kami yang juga mereka terima dari leluhur kami, bahwa berusaha di bidang makanan  ini harus jujur sehingga usaha atau uang yang kita dapatkan  bisa menjadi berkat," tuturnya. Diakhir bincang-bincangnya mengatakan, beli mie dari produksi mereka tidak perlu ragu, bahwa mie yang mereka jual itu dijamin bebas dari bahan pangawet. (jos)