LEMAHNYA PEREKONOMIAN RIAU

Penjualan Baju Bekas Turun 70 Persen

Penjualan Baju Bekas  Turun  70 Persen

PEKANBARU (HR)-Lemahnya perputaran ekonomi di Riau akibat turunnya harga sawit dan tingginya harga dolar berakibat juga terhadap pendapatan para penjualan baju-baju bekas atau second di Pasar Kodim Pekanbaru sejak sebelum Idul Fitri hingga, Kamis (22/8).

Penjualan baju bekasini turun hingga 70 persen.
Para pedagang di lantai 1,2 dan 3 di Pasar Kodim ini kebanyakan bermenung dan tidur-tiduran karena sepi pembeli. Bahkan ada yang sama sekali belum laku-laku jualannya sehari penuh. Biasanya pendapatan mereka sehari bisa Rp1-2 juta. Namun sejak harga sawit turun, penjualan sehari hanya Rp300 ribu bahkan tidak ada sama sekali.

"Imbas dari perekonomian Riau di mana sawit harganya turun, pembeli bergoni-goni baju dari luar daerah Pekanbaru ini sama sekali tidak datang. Ini sudah terjadi sejak sebelum Lebaran hingga sekarang," kara Ucok (50) yang sudah 5 tahun lebih jualan baju-baju bekas di Pekanbaru.

Dikatakannya, biasanya dalam sehari dia mampu meraup uang Rp1 juta dari pagi sejak dibuka hingga menjelang magrib. Ini hingga sore, dia baru mendapatkan uang dari jual-beli baju seken hanya Rp300 ribu saja.

"Biasanya yang beli dari Rohil, Rohul dan daerah lainnya di Riau bergoni-goni untuk dijual. Sekarang mereka tak ada lagi datang dan penghasilan saya turun 70 persen," ujarnya.

Senada dikatakan Ina (40), sekarang ini lebih banyak menung daripada melayani pembeli. Sulit jual-beli saat ini, apalagi sejak sebelum Idul Fitri itu sangat terasa sekali.

"Bahkan seharian saat ini tidak ada jual beli baju seken," akunya.
Ditambahkan Ucok lagi, sejak ada isu bahwa baju-baju seken ini dilarang, juga mempengaruhi penjualan mereka. Oleh karena itu mereka berharap, agar mata pencarian mereka itu tidak mati dan ada perhatian pemerintah hendaknya.***