Disebut Tampar Wartawan, Bupati Inhu Bantah

Disebut Tampar Wartawan, Bupati Inhu Bantah

RENGAT (HR)-Di akhir masa jabatannya yang tinggal lima hari lagi (3 Agustus 2015), kabar tak sedap menimpa Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto. Yopi disebut melakukan penamparan terhadap wartawan senior di Kabupaten Inhu yang juga Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Indragiri Hulu, Zulkifli Panjaitan.

Menurut informasi, Zukifli ditampar sebanyak tiga kali di halaman Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Inhu, Jalan Raya Pekan Heran, Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat. Diduga aksi itu terkait pemberitaan dugaan kasus moral Yopi Arianto, yang diberitakan wartawan tersebut di salah satu media harian terbitan Pekanbaru.

Aksi tak mengenakkan itu terjadi Kamis (30/7) sekitar pukul 13.30 WIB. Ketika itu, Zulkifli baru saja selesai membuat berita dan keluar dari Kantor PWI Inhu. Sesampainya di halaman Kantor PWI dan hendak masuk ke mobilnya, secara mendadak Bupati Inhu Yopi Arianto turun dari mobil Toyota Innova warna hitam dan menghampiri Zulkifli.

Sontak saja, Bupati Inhu Yopi Arianto langsung menampar wajah Zulkifli Panjaitan sambil marah-marah.  Yopi juga sempat membentaknya dan mempersilakan yang bersangkutan melaporkan aksi penamparan itu ke pihak Kepolisian.

"Saya dipukulnya tiga kali, usai memukul dia suruh lapor Polisi. Dia marah sama saya karena berita yang saya tulis di media saya. Memang ada saya buat berita terkait analisa rencana pencalonannya kembali menjadi Bupati Inhu lagi dan menyinggung soal kasus dugaan moralnya," ungkap Zulkifli.

Menurut Zulkfili, ketika itu ia langsung menghubungi Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo dan menceritakan perihal yang terjadi pada dirinya kepada orang nomor satu di jajaran Polres Inhu tersebut. "Selaku Bupati yang berpendidikan harusnya dia tahu bahwa ada hak jawab dan hak koreksi jika keberatan atas berita," keluhnya.

Dugaan penamparan itu, mengundang perhatian serius Ketua PWI Riau, H Dheni Kurnia. Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Dheni menyarankan wartawan untuk mengonfirmasi yang bersangkutan (Bupati Yopi, red), untuk memastikan apakah memang benar yang bersangkutan melakukan perbuatan seperti yang disebutkan tersebut.

"Tapi kalau memang benar, saya minta wartawan yang bersangkutan melaporkannya ke polisi. Sebab, tindakan itu tak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin, apalagi ini kan menjelang Pilkada," kata Dheni Kurnia.
 
Sementara itu, Bupati Yopi, yang dikonfirmasi terkait hal itu, membantah telah melakukan penamparan terhadap Zulkifli Panjaitan, yang juga Wakil Ketua PWI Inhu tersebut. Menurutnya, ketika itu ia hanya menjumpai Zulkifli untuk mengklarifikasi berita di surat kabar tempat Zulkifli bekerja.

"Tidak ada, tidak ada saya menampar Zulkifli. Saya ni kan energik, jadi kalau jumpa siapa saja gaya saya seperti itu. Jadi bukan ditampar, kalau ditampar tentu ada luka atau lebam di wajahnya. Coba saja tanya atau lihat mukanya berdarah atau lebam tidak?, kan tidak," tegasnya.
 
Yopi kembali mengungkapkan, dirinya menjumpai Zulkifli di depan Kantor PWI Inhu untuk menanyakan kabar dan kesehatan serta menanyakan berita tentang dirinya yang dimuat di media massa tempat Zulkifli bekerja.

"Karna gaya saya yang energik dan suka bergurau, jadi kalau orang yang tidak tahu sangkanya saya menampar. Padahal saya biasa seperti itu apalagi sama Zulkifli yang sudah dekat sama saya," ungkapnya.

Terkait hal itu, Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo mengakui bahwa telah menerima laporan dari Zulkifli Panjaitan. Namun laporan yang diterima pihaknya baru sebatas lisan. "Kami selaku penegak hukum siap menerima laporan dari Zulkifli, namun sejauh ini beliau baru memberitahukan saya melalui telepon," sebutnya. (tim)