Kelakuan Stafsus Milenial Jokowi Timbulkan Polemik, Sandiaga Uno Sarankan Minta Maaf

Kelakuan Stafsus Milenial Jokowi Timbulkan Polemik, Sandiaga Uno Sarankan Minta Maaf

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Sandiaga Uno turut berkomentar mengenai adanya sejumlah polemik yang ditimbulkan sejumlah Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini. Sandiaga meminta sejumlah Stafsus yang berpolemik itu harus menyampaikan permohonan maaf.

Sandiaga menilai, para Stafsus Milenial ini sangat inovatif dan memiliki semangat memperbaiki bangsa. Untuk itu, ia mengajak agar para Stafsus bisa menjaga kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

"Mari kita sama-sama menjaga trust level yang tinggi kepada kebijakan pemerintah dan kita juga sama-sama saling mengkoreksi tidak perlu terlalu saling menjatuhkan kita lalui fase ini dengan tentunya jika perlu permohonan maaf dan memastikan untuk ke depan tidak dilakukan hal-hal yang serupa dengan ada langkah mitigasi," kata Sandiaga saat dihubungi wartawan, Sabtu (18/4/2020).


Sandiaga mengaku sangat memahami niat baik para Stafsus Milenial di tengah pandemi virus Corona seperti ini. Namun, menurutnya, niat baik tersebut tak boleh menciderai kepercayaan publik kepada pemerintah.

"Kita jangan ciderai kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah pusat daerah dengan hal-hal yang berpotensi mempertanyakan tingkat potensi dari pada benturan kepentingan karena walaupun niatnya kita baik awalnya dalam membantu program pemerintah tapi standar yang harus kita lalui atau satu sekat-sekat yang harus kita pagar-pagar yang harus kita lalui untuk memastikan kepercayaan publik tinggi itu harus betul-betul dijalankan," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar setiap kebijakan yang akan dilakukan para Stafsus Milenial ini lebih baik didiskusikan terlebih dahulu. Menurutnya, kebijakan tersebut harus disampaikan secara transparan.

"Kita sebagai pejabat publik tentunya mengemukakan bahwa kebijakan yang baru saja diambil walaupun tanpa keterlibatan berpotensi dipersepsikan sebagai benturan kepentingan karena saya memiliki saham di perusahaan ini sejumlah berapa dan untuk memitigasinya kami akan melakukan a b c d itu sampaikan dengan terbuka," tuturnya.

"Dan saya yakin ini akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan publik dan mempertahankan kebijakan publik kepada pemerintahan pusat," tandasnya.

Untuk diketahui, sejumlah Stafsus Milenial Jokowi menghadirkan polemik di tengah masyarakat saat pandemi virus Corona.

Salah satunya, Stafsus Milenial Jokowi, Andi Taufan terkait suratnya yang ditujukan kepada seluruh Camat di Indonesia.

Isi suratnya soal komitmen PT Amartha Mikro Fintek dalam program Relawan Desa Lawan COVID-19 dan meminta kerja sama dukungan para camat. Konflik kepentingan muncul lantaran Andi Taufan masih tercatat sebagai CEO Amartha.

Selanjutnya Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara, terlibat polemik perusahaan yang didirikannya, yakni Ruangguru dalam program Kartu Pra Kerja.



Tags ISTANA