Mendagri Tito menyatakan ASN yang tangguh menjadi penentu ketahanan negara
RIAUMANDIRI.CO - Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa keunggulan aparatur sipil negara (ASN) menjadi pondasi utama dalam menjaga ketahanan nasional, sebuah prinsip yang sudah dikenal luas di kalangan pembuat kebijakan. Keberhasilan sebuah negara sering kali dipengaruhi oleh kualitas birokrasi yang mampu memfasilitasi pelaksanaan kebijakan publik secara efektif dan efisien.
Pada hari Selasa, 11 November 2025, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengisi pidato amanat di acara Pengambilan Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilaksanakan di Plaza Gedung A, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta. Acara tersebut menandai peristiwa penting bagi para PNS baru, sekaligus memperkuat komitmen lembaga terhadap prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
"Artinya bisa membuat pemerintahan yang jelas (clear government) dan pemerintahan yang bersih (clean government). Itu ditemukan di negara-negara atau kerajaan yang bisa bertahan lebih dari 300 tahun. Yang tidak memiliki komponen itu, militernya tidak kuat, diserang oleh negara lain, tidak akan bertahan," ujar Tito. Ia menekankan bahwa tiga komponen inti—militer kuat, intelijen dan kepolisian tangguh, serta ASN kompeten—adalah kunci bagi stabilitas jangka panjang.
Tito kemudian menjabarkan ketiga elemen tersebut. Militer yang tangguh bertugas menjaga kedaulatan dari ancaman luar negeri, sementara intelijen dan kepolisian berperan menjaga keamanan dalam negeri. ASN yang mahir dan disiplin diharapkan dapat menjalankan administrasi pemerintahan secara efisien, sehingga tercipta sistem pemerintahan yang jelas dan bersih.
"Semua ilmu yang telah diterima, baik di IPDN, Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, saya minta betul-betul bisa diterapkan. Inilah pengabdian awal memasuki dunia baru bagi adik-adik semua menjadi Pegawai Negeri Sipil," ujar Tito. Ia menekankan pentingnya penerapan praktis dari pelatihan yang telah diikuti sebelum berkhitah di lingkungan pemerintahan.
BNPP, yang memegang peran strategis dalam mengawasi perbatasan laut—garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada—ditonjolkan sebagai bagian penting dalam sistem pertahanan nasional. "Selamat bergabung di Kemendagri-BNPP, dan selamat menjalankan tugas di dunia baru sebagai PNS di lingkungan Kemendagri dan BNPP," ujarnya. Ia menegaskan bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia harus menjaga daratan sekaligus perbatasan lautnya.
Dalam sesi pengambilan sumpah, sebanyak 186 PNS baru resmi bergabung dengan Kemendagri dan BNPP. Komposisinya meliputi 10 orang formasi umum tahun 2023, 6 orang lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 2023, 155 orang lulusan IPDN 2024, 10 orang lulusan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) 2024, serta 5 orang lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) 2024. Angka tersebut mencerminkan upaya pemerintah untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang pemerintahan dan keamanan.
Tito menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa menjadi ASN merupakan sebuah kebanggaan yang menandai proses seleksi yang sangat kompetitif. Ia menambahkan bahwa setiap PNS baru diharapkan dapat mempertahankan integritas dan profesionalisme, menjaga reputasi lembaga, serta berkontribusi pada pembangunan bangsa yang berkelanjutan.(MG/FRA)