Grebek Gudang KM 14.3, Ribuan Kardus Produk Kosmetik dan Obat Ilegal Disita

Grebek Gudang KM 14.3, Ribuan Kardus Produk Kosmetik dan Obat Ilegal Disita

Riaumandiri.co - Tim gabungan menggerebek Gudang KM 14.3 yang berada di Jalan Siak II, Senin (22/4), di mana gudang itu merupakan tempat penyimpanan kosmetik dan obat-obatan ilegal. Barang bukti berupa ribuan kardus yang berisi barang ilegal itu akhirnya disita.

Tim gabungan terdiri dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pekanbaru, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Polri-TNI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, Bea Cukai serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Riau.

"Ditemukan produk kosmetik tanpa izin dan obat tanpa izin edar yang disimpan di pergudangan ini. Hasil dari temuan ini cukup banyak," jelas Kepala BPOM di Pekanbaru Alex Sander usai penggerebekan.


Di gudang itu, terdapat dua unit truk tronton yang diduga digunakan mengangkut barang ilegal tersebut dari lokasi asal ke gudang penyimpanan. Terlihat, kardus yang dibungkus karung goni berwarna hijau menumpuk di dalam gudang, diperkirakan jumlahnya ribuan.

Akan tetapi, tim belum berhasil menemukan siapa pemilik barang dan gudang, untuk itu tim masih melakukan pengembangan lebih lanjut untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab atas tindak kejahatan.

"Untuk pemilik masih dalam proses, karena gudang ini tadi tidak ditemukan pemilik barang dan tidak diketahui pemilik gudang ini. Masih kita lakukan proses pendalaman," papar Alex.

Gudang ini, jelas Alex, sebelumnya merupakan gudang penyimpanan semen, akan tetapi dimanfaatkan oleh pemilik barang untuk menyimpan barang ilegal. Diperkirakan, aktivitas ini sudah berlangsung lama.

"Sudah lamam, diketahui gudang ini sebagai gudang semen ya tapi disimpan produk obat dan kosmetik," lanjutnya.

Terhadap temuan ini, tim gabungan menyita ribuan kardus yang berisikan  produk ilegal tersebut sembari menunggu hasil penyelidikan lanjut. Setidaknya, disita satu truk tronton penuh ditambah satu unit cold diesel.

"Kita lakukan pengamanan dulu, dan kita lakukan pendalaman," pungkas Alex. (Mal)