50 Titik Longsor di Jalur Lintas Lima Puluh Kota, Masyarakat Diminta Gunakan Jalur Alternatif

50 Titik Longsor di Jalur Lintas Lima Puluh Kota, Masyarakat Diminta Gunakan Jalur Alternatif

Riaumandiri.co - Sedikitnya ada 50 titik longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota yang mengakibatkan tersendatnya akses Sumatera Barat-Riau, meski begitu saat ini sudah bisa dilalui dengan sistem buka tutup.

Jumlah ini berdasar pantuan Riaumandiri.co di jalur lintas Pangkalan, terparah di KM17 Pangkalan yang mana pagi tadi sempat kembali terjadi longsor yang mengakibat lalulintas kembali ditutup.

Terhitung dari kawasan Kelok 9 menuju Pangkalan, tepatnya di Rumah Makan Ombak, Rangking.


Longsor ini mukai dari skala kecil dan menengah serta skala besar. Dengan begitu, terjadinya terjadinya kikisan tanah yang besar berair deras, menyapu semua tanaman hingga merobohkan sejumlah tiang listrik dan telepon.

Dilokasi titik longsor, selain petugas pembersihan jalur banjir juga dibantu oleh masyarakat sekitar. Tak pelak di titik longsor ini diberlakukan arus buka tutup.

Sementara itu, Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf menyampaikan bahwa pihaknya bersama Bupati, Dandim 0306/50 Kota, Kepala BPBD, dan instansi terkait lainnya terus memantau perkembangan bencana ini.

Mereka mengerahkan personel untuk membersihkan material longsoran dan memulihkan akses jalan.

Kapolres juga mengimbau pengguna jalan yang ingin menuju Riau atau sebaliknya untuk menggunakan jalur alternatif Kiliran Jao.

Ini disarankan karena masih banyak titik longsoran yang sedang dalam proses pembersihan menggunakan alat berat, dan curah hujan yang tinggi meningkatkan risiko longsor susulan.

Pihak kepolisian juga mengingatkan pengendara untuk berhati-hati menghadapi kondisi jalan yang licin dan tetap waspada terhadap ancaman tanah longsor.

Banjir dan tanah longsor telah terjadi di beberapa titik, seperti kelok 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, dengan dua titik longsoran di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau, dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.