Diskusi “Meneroka Meranti Masa Kini dan Masa Datang”

Mahasiswa dan Pemuda Jadi Agent of Change

Mahasiswa dan Pemuda Jadi Agent of Change

BUPATI Kabupaten Kepulauan Meranti H Irwan menjadi narasumber pada kegiatan diskusi publik dengan tema "Meneroka Meranti Masa Kini dan Masa akan Datang".

Acara tersebut bertujuan untuk mengkomunikasikan perkembangan dan keinginan masyarakat Meranti dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan Meranti di dalam masa pembangunan yang sedang dan akan berjalan di masa datang.

Kegiatan itu digelar di Hotel Alpha Pekanbaru, Minggu (9/5) lalu. Meranti sebagai sebuah kabupaten termuda di Riau, untuk menjadi yang terdepan, memang menghadapi banyak tantangan.


Tantangan harus dihadapi dengan baik. Mulai menghadapi tantangan dari kebijakan terhadap pemerataan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, membangun ekonomi kerakyatan, hingga pengentasan masalah sosial seperti kemiskinan yang masih cukup tinggi di Meranti saat ini.

Juga persoalan angka pengangguran yang setiap tahun bertambah seiring dengan pertambahan persentase penduduk, termasuk masalah kriminalitas yang terus menghantui daerah yang sedang berkembang itu.

Apalagi dengan letak posisi Meranti menjadi salah satu pintu menuju kelur negeri membuat Meranti juga menjadi daerah strategis bagi pintu masuk terhadap berbagai barang terlarang seperti narkoba.  Dalam hal ini juga diminta kepada generasi muda Meranti agar menjauhi penggunaan barang haram tersebut.  

 

Agent of Change

Bupati Irwan, selaku pembicara dalam skusi itu berharap, melalui acara tersebut  dapat menghadirkan berbagai ide cemerlang dalam rangka membangun Meranti yang lebih baik lagi di masa depan.

Dan kepada mahasiswa serta kaum muda Meranti, diharapkan agar menjadi agent of chance dengan memanfaatkan seluruh potensi dan sumberdaya Meranti untuk melahirkan berbagai program menuju Meranti yang terbilang, gemilang yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat itu.

Pada kesempatan itu, Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat Meranti khususnya kaum muda untuk melihat Meranti dengan perspektif positif. Menyatukan persepsi menuju Meranti yang lebih baik di masa yang akan datang.

"Jika kita melihat sesuatu dari sudut pandang negatif thingking maka kita tidak akan pernah maju, Sehingga kita diajak untukmmelihat dari kacamata positif, sehingga mampu menghadirkan uotput yang positif pula," ucap Bupati.

 

Positif Thinking

Berbagai pemikiran dan pandangan muncul dalam diskusi tersebut. Senada dengan Bupati Irwan, perwakilan masyarakat Syafrizal, berpendapat, masyarakat harus dapat melihat pembangunan di Kabupaten Meranti dengan positif thingking.
Pembangunan baru dapat berjalan dengan baik jika program pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah seiring dengan kualitas SDM yang mumpuni, untuk itu sektor SDM harus lebih dulu dibenahi, ”kata Syafrizal.

Bupati mengatakan, positif thingking sangat diperlukan, karena sebaik apapun program pembangunan yang dijalankan Pemda, jika dilihat dengan negatif thingking maka selalu tidak baik. "Jika ada yang bagus mari kita dukung bersama, "ajaknya.

 

Penghargaan dari Kemensos

Tokoh masyarakat lainnya, Fahrudin Bakar mengucapkan apresiasi kepada Bupati Meranti yang telah berhasil menekan angka keluarga miskin di Meranti. Yang dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan dari Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawangsa di Kupang tahun 2014 lalu.

Bupati Irwan berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi dengan meraih penghargaan Sindo Weekly Magazine di bidang Investasi diawal 2015 lalu. Selain itu juga berhasil menghadirkan  Presiden RI Jokowidodo ke Kabupaten Kepulauan Meranti yang langsung menginjak tanah di Desa Sungai Tohor, Sebab sebelumnya Gubernur Riau saja selama bebrapa dekade lalu belum pernah berkunjung ke Sungai Tohor itu,”sebut Fachrudin Bakar.

 

Angka Kemiskinan

Seperti dijelaskan Bupati, selama kurun waktu terakhir Pemda Meranti telah berhasil menekan angka kemiskinan dari 42 persen menjadi 32 persen. Namun akibat terganggunya stabilitas ekonomi nasional, kenaikan BBM dan harga sembako, menyebabkan kembali tingginya angka kemiskinan di Meranti.

Menuntaskannya sebut Irwan, Pemda Meranti akan berupaya melakukan pemerataan pembangunan hingga ke pedesaan. Diakui Bupati, pembangunan yang ada di Selatpanjang lebih baik dari pembangunan di Kecamatan Merbau, Putri Puyu maupun Rangsang Pesisir.
Hal itu dipengaruhi oleh kondisi daerah yang cukup berat serta keterbatasan akses.

Untuk mengakses desa sejauh ini masih sangat sulit, kita ingin membangun infrastruktur yang baik namun kondisi alam yang sangat berat menjadi kendala utama," aku Irwan.

Seperti yang terjadi pada pembangunan Jembatan Selat Rengit (JSR) yang menghubungkan Pulau Merbau dan Pulau lTebingtinggi. Yang direncanakan sebagai penghubung antara daerah kota dan daerah terpencil.

 

Preman jadi Satpol PP

Masalah pengangguran di Meranti menjadi prioritas yang harus dituntaskan sebut Irwan lagi. Berdasarkan data mengenai jumlah tamatan SLTA sederajat di Meranti tiap tahunnya berjumlah 2.700 orang.

Sebanyak 700 orang dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sementara  2000 orang lainnya terpaksa menganggur dan sebagian lagi masuk pasar kerja.

Kondisi semakin diperburuk dengan masuknya 300 orang tamatan sarjana, belum lagi Migrasi membuat tekanan pengangguran, masalah ekonomi dan keamanan semakin tinggi.

Jika tidak bisa mengkondisikan peluang kerja dan masuknya investor maka akan berdampak pada meningkatnya kemiskinan,”terang Irwan.
Dijelaskan Bupati, mengatasi hal itu, selama kepemimpinannya, menerapkan beberapa konsep. Yakni menjamin perut masyarakat tetap kenyang, salah satunya dengan mengambil kebijakan nekat, memperkerjakan 250 orang Satpol PP.

"Dulunya mereka menganggur dan banyak yang jadi preman dengan kita pekerjakan dapat mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, begitu juga dengan mengangkat 450 orang janda miskin dan orang tua menjadi petugas kebersihan. Ini bukan sekadar memperkerjakan saja, tapi juga upaya kita untuk menyelesaikan masalah sosial,aku Irwan.

 

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Setelah perut kenyang, hal lainnya yang harus dijaga adalah kesehatan masyarakat. Saat ini Meranti memiliki Puskesmas di tiap kecamatan yang aktif 24 jam berikut 1 dokter, Puskesdes dan Pustu serta Bidan sudah tersedia di tiap desa.

Untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakt Meranti, Pemerintah Kabupaten jugta juga melakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit daerah. Seperti RSUD Kabupaten Tanjung Balai Karimun untuk dapat melayani masyarakat Meranti yang berdomisili di perbatasan ke dua kabupaten bertetangga itu.

Yakni Masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Rangsang dan Rangsang Pesisir. Demikian juga dengan RSUD Bengkalis yang akan melayani masyarakat Meranti yang berdomisili di Kecamatan Merbau dan juga Kecamatan Tasik Putri Puyu.

Sehingga jika ada masyarakat Meranti yang mengalami sakit, baik dalam kondisi darurat ataupun yang harus mendapat perawatan rumah sakit, maka masyarakat tidak lagi harus ke Selatpanjang.Sebab pertimbangan jarak antara Selatpanjang dengan  rumah sakit kerjasama itu akan lebih dekat.

 

Dukung Pembangunan SDM

Setelah sehat tambah Irwan,juga harus pintar, dan Pemda Meranti menyiapkan dana beasiswa sebesar 6 miliar.

Seperti diketahui dalam rangka mempersiapkan bibit unggul, Pemda Meranti telah menyekolahkan tamatan SMU sebanyak 25 orang di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menjadi tenaga pengelola pertanian hebat dimasa datang.

Untuk sekolah Akuntasi di UNRI Pemkab Meranti juga telah mengirim sebanyak 30 orang, dan untuk kuliah di ITB Bandung sebanyak 33 orang, dan Politeknik Pengelolaan Keuangan UGM sebanyak 30 orang, termasuk juga menyekolahkan anak didik asal Meranti ke Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN).

"Semua itu dimaksudkan untuk melahirkan generasi muda Meranti yang tangguh sebagai operator pembangunan di masa datang," ucap Bupati.
Selain itu mengupayakan masyarakat memiliki uang banyak, dengan menciptakan berbagai peluang usaha.

Saya terpaksa menjadi direktur marketing, memperkenalkan Meranti ke tingkat nasional dan internasional. Hasilnya banyak investor yang masuk dan terjadi peningkatan APBD. Sebelumnya APBD Meranti hanya sebesar 300 Miliar saat ini telah meningkat jauh menjadi Rp.1.6 Triliun.
Di hadapan para mahasiswa dan tokoh masyarakat, Bupati Irwan mengungkapkan, apa yang telah dilakukan dalam membangun berbagai bidang itu, masih belum cukup tanpa dilengkapi dengan peningkatan akhlak dan keimanan masyarakat.

 

Juara II MTQ Provinsi Riau

Menurutnya, melalui program MTQ mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten telah berhasil membawa Meranti meraih prestasi peringkat II MTQ di tingkat Provinsi Riau.

Dan 6 orang Qori asal Kabupaten Kepulauan Meranti telah mewakili Riau di ajang MTQ tingkat nasional.

Di tahun 2015 ini Bupati menargetkan Meranti meraih peringkat I MTQ untuk tingkat Provinsi Riau tersebut.
Kehadiran LPTQ Kabupaten Kepulauan Meranti dibawah kepemimpinan Drs Ishak Izrai dengan seluruh jajaran pengurus terus melakukan penggemblengan bagi qori dan qoriah.

Maka Meranti ke depan diyakini juga menjadi lumbung qori dan qoriah yang handal. Sebab terdapat di beberapa kecamatan perkembangan yang cukup maju dalam pelaksanaan MTQ tingkat kecamata. Katakanlah seperti Kecamatan Pulau Merbau, dan juga beberapa kecamatan lainnya.
Pembangunan bidang kerohanian ini, juga tidak cukup dengan hanya membangun non fisiknya saja, melainkan pemerintah juga mendukung sepenuhnya pembangunan rumah ibadah di seluruh desa dan dusun yang ada.

Dengan pembangunan saran ibadah tersebut kian mendukung para generasi muda untuk melakukan berbagai aktivitas pengajian terutama mengaji pada waktu magrib. Hal ini juga salah satu kegiatan positif dalam pembinaan peningkatan terhadap seni membaca Alquran.

Pembinaan yang dilakukan oleh LPTQ dilakukan secara berjenjang mulai dari desa hingg ke kecamtan sampai ke tingkat kabupaten. Bahkan sebelumnya LPTQ jug menyekolahkan anak didik dari Meranti yang sengaja di sekolahkan di luar Meranti.

Seperti di pusat Alquran center  Batam. Semua upaya itu berhasil dan hal itu akan terus dikembangkan tidak hanay eebatas menjadi menjadi juara ditingkat provinsi, namun juga harapannya hinga menjuarai tingkat nasional, “terang Irwan.

Pada kesempatan itu, Abdul Halim yang turut menjadi pembicara meminta mahasiswa dapat menjadi pembawa perubahan, dengan menggunakan skil yang dimiliki untuk menciptakan peluang kerja. Sehingga generasi muda Meranti kedepan tidak sampai menjadi pengangguran.

Siapkan diri menjadi manusia yang terbaik, bermanfaat tidak saja untuk keluarga tetapi juga bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara kita, ”pinta Halim.

 

Batam Kedua

Pengamat perkotaan Mardianto Manan mengatakan, Meranti diprediksi dapat menjadi Batam kedua hal itu sesuai dengan letaknya yang strategis berdekatan dengan dua negara tetangga Malaysia dan Singapura serta didukung potensi besar yang dimiliki. "Meranti kedepan akan mapu bersaing dan sejajar dengan Kabupaten lainnya," ujarnya

Menurut Mardianto, untuk  mewujudkannya perlu memperhatikan managemen perkotaan yakni pengelolaan sistem kegiatan yang baik, jaringan yang baik serta pengelolaan kelembagaan yang baik.

Peran anak muda dan generasi muda Meranti untuk mendukung dan meneta masa depan daerah, maka tidak mustahil harapan semua masyarakat Meranti untuk membawa Meranti menjadi sebuah daerah baru di Riau yang penuh berkah itu akan terwujud dengan baik.
Sebab bumi Meranti memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah. Baik di kulit buminya, maupun di perut buminya.

Begitu juga dengan potensi perairan yang ada dipastikan akan memberikan masa depan yang lebih baik lagi bagi Meranti.

Perairan Meranti dapat menghubungkan Selatpanjang dan ibukota kecamatan lainnya dengan berbagai kota di penjuru tanah air. Laut Meranti juga memiliki kekayaan alam yang belum sepenuhnya tergarap.

Untuk itu kita sepakat dengan harapan pembicara Irwan Nasir selaku Bupati Kepulauan Meranti, generasi muda Meranti begitu juga kalangan pelajar dan para mahasiswanya agar benar-benar berilmu. Sehingga ilmu tersebut nantinya dapat diandalkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meranti,”ucapnya lagi.

Turut hadir dalam acara yang digelar oleh Ikatakan Pelajar Mahasiswa Selatpanjang (IPMS) Pekanbaru itu, yakni pengamat Tata Letak Kota Provinsi Riau Ir. Mardiyanto Manan, MT.

Koordinator Wilayah Riau Program Keluarga Harapan. Dr. Abdul Halim Mahally, tokoh masyarakat Fahrudin Bakar, anggota DPRD Riau Dapil Meranti T. Nazlah, Anggota DPRD Meranti Ardiansyah, Asisten II Sekda Ir. Anwar Zainal, Kadis/Kabag, pengurus dan anggota Ikatan Mahasiswa Meranti, serta tokoh lainnya. (adv/hms)