PLN Area Rengat

Serahkan Rp100 Juta ke Sekolah

Serahkan Rp100 Juta ke Sekolah

RENGAT(HR)-PLN Area Rengat menyerahkan bantuan Rp100 juta kepada MTs Thariqul Hidayah, Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat. Bantuan tersebut dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-70 PLN melalui employee volunter program Peduli 70 Sekolah se-Indonesia dengan motto duta muda bersinar.

“MTs Thariqul Hidayah, Desa Danau Baru, salah satu dari 70 sekolah se-Indonesia yang menerima bantuan dalam program peduli sekolah. Bantuan tersebut diserahkan dalam bentuk fisik sesuai dengan kebutuhan sekolah,” ujar Manager PLN Area Rengat Armunanto, Rabu (4/11).

Menurutnya, bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab PLN kepada masyarakat.

 Dimana di ulang tahun kali ini yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2015 lalu, bantuan PLN lebih memfokuskan kepada dunia pendidikan.

Bantuan yang diberikan kepada MTs Tharuqul Hidayah berupa perbaikan ruang belajar, pengecatan, pembangunan musala, pembangunan toilet, pembangunan tempat wuduk dan lain-lain. “Pembangunan tersebut berdasarkan permintaan dan kebutuhan di MTs Thariqul Hidayah,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan pembangunannya, semua pihak dilibatkan mulai dari pihak sekolah hingga pihak desa serta PLN. Sehingga dalam pelaksanaannya saling mengawasi. Selain itu, Manager PLN Area Rengat menawarkan dana zakat pegawai PLN untuk biaya pendidikan siswa di sekolah tersebut. “Zakat pegawai dihimpun melalui pemotongan gaji sebulan dan jumlahnya cukup lumayan. Silahkan pihak sekolah berkoordinasi dengan pengelola zakat di PLN Area Rengat,” terangnya.

Kepala Sekolah yang diwakili wakilnya Zelba Naden, mengatakan, MTs Thariqul Hidayah sudah berdiri sejak 30 tahun lalu. “Dalam perjalanannya sudah menghasilkan sejumlah sarjana. Hanya saja, kondisi bangunan tetap saja masih terdapat kekurangan dan terbatas,” ujarnya. Jumlah siswa mencapai 195 orang dengan ruang belajar tujuh ruangan. Sementara ketersediaan lokal hanya ada enam lokal, dan satu lokal disekat. Selain itu, kondisi musala sangat kecil mengakibatkan siswa harus antri salat.

Sementara itu, Kepala Desa Danau Baru Agussalim, mengatakan pembangunan  tersebut lebih banyak bergantung kepada dan Anggaran Dana Desa (ADD). “Pada tahun ini selesai dilakukan rehab berat terhadap tiga lokal yang menggunakan ADD,” terangnya.  (eka)