Seharusnya Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi

Seharusnya Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menganggap kebijakan Pertamina menurunkan harga BBM nonsubsidi saat tren harga minyak dunia turun sebagai hal yang sudah seharusnya.

"Mengacu mekanisme pasar maka harga BBM nonsubsidi Pertamina sudah sewajarnya turun ketika harga minyak dunia turun," kata Mulyanto, Jumat (3/11/2023).

Apalagi sebelumnya Pertamina sudah menaikkan harga BBM nonsubsidi cukup tinggi di bulan September 2023, ketika harga minyak dunia bergejolak naik.

"Jangan sampai muncul kesan tidak baik, yakni ketika harga minyak dunia naik Pertamina gercep menaikkan harga BBM-nya, sementara sebaliknya, ketika harga minyak dunia turun, Pertamina ogah-ogahan untuk menurunkannya. Seperti pernah terjadi di awal pandemi Covid-19. Ini kan tidak konsisten dengan mekanisme pasar," kata Mulyanto.

Mulyanto melihat dalam beberapa waktu ke depan memang kecenderungannya harga minyak dunia ini terus turun. Apalagi setelah PBB memutuskan untuk melakukan gencetan senjata di Timur-Tengah.

Harga minyak WTI, misalnya, sampai bulan Juli 2023 sudah menyentuh angka USD67 per barel. Kemudian karena memanasnya kondisi Timur Tengah, kembali harga minyak dunia naik dan mencapai puncaknya di akhir September 2023 menjadi  USD97 per barel. Namun, sekarang sudah turun kembali menuju USD80 per barel.

Indonesia sendiri mengikuti acuan harga minyak rerata Platts Singapura yang Secara umum polanya serupa. Sehingga sudah sepantasnya harga jual BBM nonsubsidi di Indonesia turun.

"Jadi penurunan harga BBM nonsubsidi yang dilakukan Pertamina kali ini sebagai sesuatu yang wajar. Justru aneh kalau kebijakan itu tidak diambil karena secara bisnis akan merugikan Pertamina sendiri," kata dia.

Sebab, kata Mulyanto, harga BBM nobsubsidi sejenis di pompa bensin non Pertamina sudah turun. Kalau Pertamina bertahan dengan harga lama bisa menyebabkan terjadinya migrasi pelanggan ke SPBU lain. (*)



Tags BBM