Kasus DBD di Pekanbaru Terus Meningkat, Dinkes Diminta Siagakan Puskemas

Kasus DBD di Pekanbaru Terus Meningkat, Dinkes Diminta Siagakan Puskemas

RIAUMANDIRI.CO - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru diminta untuk siaga dalam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini tengah marak, bahkan kasus ini telah memakan korban jiwa.

Angka terjangkit kasus ini pun dianggap sangat tinggi dengan jumlah kasus tembus 755.

Permintaan siaga itu diutarakan oleh anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru Irman Sasrianto, Kamis (24/11), bila perlu Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menetapkan status siaga terhadap ancaman kasus ini.


"Kita minta Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk tetap siaga dan senantiasa memonitor. Kasus wabah DBD di Pekanbaru sudah banyak, dan sudah memakan dua korban. Jangan sampai memakan korban lagi," kata Irman Sasrianto.

Tidak ada kata berdiam diri lagi bagi Dinkes Kota Pekanbaru dalam menangani kasus ini, jika dibiarkan maka korban akan semakin bertambah. Pergerakan kader Jumantik harus dioptimalkan oleh Dinkes Kota Pekanbaru sebagai salah satu upaya penanganannya.

"Dinkes harus bekerja keras ditengah kondisi dan cuaca hujan saat ini, perlu action nyata di lapangan. Ketika ada informasi dibeberapa kecamatan yang kasus DBD nya tinggi itu mereka harus turun bersama dengan kader jumantik. Jangan hanya berdiam diri saja," pesan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Selain itu, Dinkes Kota Pekanbaru juga harus menggerakkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dalam memantau perkembangan kasus disetiap kecamatan dan kelurahan. Dengan kata lain, Puskesmas ini juga harus disiagakan.

"Puskesmas ini sebagai garda terdepan melayani masyarakat, jadi puskesmas ini juga dibutuhkan supaya warga yang sakit itu bisa mudah berobat," katanya menyudahi.

Diketahui, kasus tertinggi berada pada Kecamatan Marpoyan Damai 113 kasus. Kecamatan Tuah Madani dengan 96 kasus. Kecamatan Sukajadi 45 kasus, Senapelan 33 Kasus, Pekanbaru Kota 13 kasus, dan Limapuluh 35 kasus.

Kemudian Kecamatan Sail 15 kasus, Bukit Raya 47 kasus, Payung Sekaki 92 kasus, Bina Widya 60 kasus, Tenayan Raya 81 kasus, Kulim 6 kasus, Rumbai 76 kasus, dan Rumbai Barat 11 kasus, serta Rumbai Timur 32 kasus. (Mal) 

,



Tags Kesehatan