Berkas Kurang Lengkap, Dikembalikan Kejaksaan

Rabu, 22 April 2015 - 08:04 WIB
ilustrasi

PASIR PENGARAIAN (HR)- Berkas tahapan pertama kasus lakalantas atau kecelakaan tunggal yang merenggut 6 nyawa anak karyawan yang bekerja di PT PIS 2 Kecamatan Kepenuhan, Senin (2/4) lalu dikembalikan Kejaksaan Negeri Pasir Pengaraian kepada Penyidik Polres Rohul. Kejaksaan minta penyidik melengkapinya.

Hal itu disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Pasir Pengaraian Syafiruddin, melalui Jaidi, selaku Kasi Pidana Umum, Selasa (21/4). Menurutnya, paling lambat 14 hari sudah diserahkan kembali kepada Kejaksaan untuk dilakukan pemberkasan di tingkat Kejaksaan.

“Berkas tahap pertama sudah kita terima, hanya saja belum lengkap. Lalu kita kembalikan untuk dilengkapi,” terang Jaidi.

Sesuai pemeriksaan berkas yang dilakukan kejaksaan terhadap kasus laka lantas yang merenggut 6 nyawa anak yang masih di bawah umur tersebut, kata Jaidi, diduga akibat kelalaian sang sopir, Deni Saputra (31). Mobil dum truck bernomor Polisi BM 8512 yang dikemudikannya memaksa muatan sebanyak 8 orang duduk di bagian depan samping sopir.

“Dugaan sementara kelalaian sopir. Karena saudara Deni Saputra, memaksakan muatan dengan menyusun delapan orang anak sekaligus duduk dibagian depan tempat sopir. Jelas hal itu akan menghalangi pandangan sang sopir yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kejadian ini merupakan kecelakaan tunggal,” terang Jaidi.

Menurut Jaidi, atas kelalaian tersebut kepada tersangka akan dikenakan undang-undang lalu lintas nomor 22 tahun 2009 pasal 310 ayat 3 tentang lalu lintas angkutan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dengan ancaman paling lama 6 tahun kurungan serta denda maksimal Rp12 juta.

Sekeda mengingatkan kecelakaan lalu lintas yang merenggut enam nyawa masa generasi bangsa ini, berawal dari rutinitas Dani Saputra yang diduga ditugaskan manajemen perusahaan PT PIS II untuk mengantar jemput anak karyawan yang bersekolah di Kecamatan Bonaidarussalam. Dum truck colt diesel BM 8512 TP yang dikemudikan Dani Saputra hilang kendali lalu terbalik. Dalam kejadian itu enam orang siswa SD meninggal dunia. (gus)

Editor:

Terkini

Terpopuler