Soal Dukung Calon Ketua Umum Kadin, LaNyalla: Tak Mungkin Pak Jokowi Ngurusin Itu

Ahad, 30 Mei 2021 - 21:23 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam kunjungannya di Mamuju, Ahad (30/5/2021). (DPD RI)

RIAUMANDIRI.CO, MAMUJU - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyinggung Munas Kadin Indonesia yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Ada dua kandidat ketua umum yang muncul, yaitu Anindya Bakrie dan Arsyad Rasjid.

LaNyalla yang juga Ketua Dewan Penasehat Kadin Jatim menilai Anindya Bakrie lebih pantas memimpin Kadin Indonesia ke depan.

Alasannya, Anindya Bakrie sudah memiliki jam terbang di Kadin dan kemampuan organisasinya udah teruji sebagai wakil ketua umum bidang organisasi.
“Anin sudah lama aktif di Kadin, dan meniti dari bawah juga. Hingga dipercaya sebagai WKU bidang organisasi. Tentu dia lebih pantas dari sisi merit sistem. Sedangkan Arsyad baru dua tahun aktif. Sebaiknya Arsyad aktif dulu, nanti periode berikutnya, baru maju,” kata LaNyalla ketika melakukan media visit ke kantor Radar Sultra dan Sulbar TV, di Mamuju, Ahad (30/5/2021).

LaNyalla merasa tidak yakin Presiden Jokowi menghendaki Arsyad memimpin Kadin seperti dikesankan oleh sejumlah menteri.

“Tidak mungkin lah Pak Jokowi sampai ngurusin seperti itu. Pak Jokowi karakternya tidak seperti itu. Beliau tipikal pekerja yang serius terhadap apa yang menjadi tugasnya di pemerintahan,” kata LaNyalla.

Pada kesempatan itu, LaNyalla kembali menyinggung rencana amandemen ke-5 UUD 1945. Dimana DPD RI menyoal tentang buntunya saluran bagi warga negara yang bukan kader partai politik untuk mendapatkan hak yang sama untuk dipilih. Sementara ada putra-putri terbaik yang bukan berasal dari kader partai politik.

“Sekarang yang bisa mengusulkan capres hanya partai politik. Seharusnya dibuka juga saluran untuk calon dari unsur non-partai politik. Apalagi faktanya tidak semua partai bisa mengusung calon, sejak dibuat UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, yang memberi ambang batas capres bisa diusung dengan 20 persen dukungan parpol,” ungkapnya.

LaNyalla melihat ada kemunduran demokrasi di Indonesia, akibat lahirnya UU Pemilu tersebut. “Itu sebabnya saya bicara di kampus, untuk memantik diskusi akademik dari kalangan cendekiawan dan ahli tata negara untuk kembali memikirkan arah perjalanan bangs aini, agar lebih baik ke depan,” pungkasnya.

Dalam kunjungannya, LaNyalla didampingi Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, bersama Anggota DPD RI Sulbar (Iskandar Muda BL, H Almalik Pababari, Ajbar, Andri Prayoga Putra Singkarru), dan anggota DPD RI NTB Evi Apita Maya.

Setelah dari Kantor Radar Sulbar, LaNyalla beserta rombongan mengunjungi Kantor Perwakilan DPD RI Sulawesi Barat di jalan Ahmad Yani, Mamuju, Sulawesi Barat. 

Editor: Syafril Amir

Tags

Terkini

Terpopuler