Program Pamungkas KLHK Memulihkan Ekonomi dan Lingkungan di Daerah

Rabu, 11 November 2020 - 07:38 WIB
Salah satu kelompok masyarakat penerima KBD dari BPDASHL Indragiri Rokan (Istimewa)

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Sektor lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) memainkan peran penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah upaya keras Pemerintah menangani Pandemi Covid-19 yang juga melanda dunia. Menteri LHK Siti Nurbaya telah meminta jajarannya untuk mendukung PEN dan Pemulihan Lingkungan sampai ke tingkat tapak.

Dalam rangka mendukung PEN sekaligus pemulihan lingkungan, BPDASHL Indragiri Rokan yang memiliki jangkauan tugas meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat, tengah menjalankan beberapa program pamungkas, di antaranya yaitu Kebun Bibit Desa (KBD), Kebun Bibit Rakyat (KBR), Persemaian Permanen, Program padat karya mangrove, Bangunan Konservasi Tanah Air (KTA), dan bibit produktif.

''Keseluruhan program ini dapat menyerap tenaga kerja dan memberi dampak ekonomi pada banyak masyarakat lainnya. Semua program ini dapat mendukung PEN dan pemulihan lingkungan di daerah,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir. Tri Esti Indrarwati, M.Si, Rabu (11/11/2020).

Sebagai contoh dalam  pelaksanaan program padat karya penanaman mangrove (PKPM) di Provinsi Riau yang luasnya mencapai 692 ha. Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Kab.Siak (8 ha), Kabupaten Bengkalis (319 ha), Kab. Kepulauan Meranti (55 ha), dan Kab. Inhil (285 ha).

''Dalam program pemulihan ekonomi Nasional ini, di Propinsi Riau berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. Mereka inilah masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari program padat karya mangrove,'' kata Esti.
 
Selain itu ada juga program pembangunan KBD dengan melibatkan masyarakat. KBD merupakan unit persemaian sederhana yang dibangun UPT Ditjen PDASHL di Desa secara swakelola. Hal ini dilatarbelakangi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap bibit jenis  tanaman kayu dan tanaman serbaguna (MPTS) untuk ditanam di lahan-lahan kritis, kosong, terlantar, atau lahan non produktif yang ada di desa.

Pada tahun 2020 di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan pada awalnya ditargetkan pembangunan KBD sebanyak 20 unit. Lokasi KBD tersebar di 20 desa/nagari/kampung di 6 kabupaten. Untuk wilayah Provinsi Riau ada di Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan, dan Inhu. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Barat, ada di Sijunjung, dan Kabupaten Pasaman.

Per unit KBD  menyiapkan bibit minimal 40.000 batang, sehingga total untuk wilker BPDASHL Inrok ada 800.000 batang bibit KBD dari total 20 unit KBD yang dibangun. Setiap KBD mendapatkan alokasi dana Rp100 juta.

''Selain itu juga ada pembangunan KBR, bisa melibatkan puluhan pekerja dalam satu kelompok. Juga ada program produksi bibit pada Persemaian Permanen. BPDASHL Indragiri Rokan memiliki dua unit Persemaian Permanen, di Pekanbaru dan di Kampar. Dari unit Persemaian permanen menyerap tenaga kerja yang merupakan warga sekitar, pekerja terdiri dari 60 tenaga harian, 10 orang mandor dan tenaga keamanan,'' jelas Esti.

KLHK sampai dengan tahun 2019, telah membangun persemaian permanen sejumlah 57 unit. Target produksi bibit dari seluruh persemaian permanen mencapai ± 50 juta batang tiap tahunnya yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Perihal pembagian bibit gratis, BPDASHL Indragiri Rokan juga telah didistribusikan berjumlah 316.738 batang dengan jenis: Jengkol, Petai, Sirsak, Matoa, Kepecong, Rambutan, Durian, Cempedak, Nangka, Kelor, Pinang, Gaharu, Mahoni, Trembesi.

''Harapan kami masyarakat bisa sejahtera dan lingkungan tetap terjaga,'' kata Esti.

Sampai saat ini bagi masyarakat yang berminat dapat memperoleh bibit gratis dengan cara mengirimkan surat permintaan bibit. Surat permohonan berisikan informasi mengenai indetitas pemohon, jenis dan jumlah bibit yang dibutuhkan, lokasi penanaman dengan koordinat, dan nomor handphone pemohon agar dapat dihubungi petugas Persemaian Permanen. Surat permintaan dikirimkan ke BPDASHL Indragiri Rokan Jalan Bakti No. 28 A, Pekanbaru.

''Pembagian bibit gratis merupakan bagian dari upaya KLHK mengurangi laju lahan kritis, dengan melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan. Bibit-bibit tersebut disediakan antara lain melalui produksi bibit pada Persemaian Permanen, KBD dan KBR dengan melibatkan peran aktif masyarakat,'' jelas Esti.

Sedangkan pembangunan KTA yang berfungsi sebagai penahan sedimen dan aliran air permukaan, juga melibatkan kelompok masyarakat. Inilah bentuk nyata program KLHK yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat.

Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan bahwa upaya pemulihan lingkungan merupakan arahan khusus oleh Presiden Jokowi untuk dikerjakan. Presiden ingin agar pemulihan lingkungan dipercepat dengan mengutamakan hasil yang terlihat nyata dan kongkrit. Salah satunya dengan rencana pembangunan nursery center yang kapasitasnya mencapai 5-10 juta bibit.***

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler