Indef: Luhut-Yasonna-Terawan Peroleh Sentimen Negatif Warganet Tertinggi soal Corona

Ahad, 26 April 2020 - 16:12 WIB
Foto ilustrasi: Jokowi, Luhut, Terawan, dan Yasonna. Sentimen negatif dari netizen terarah pada empat tokoh penting ini, menurut Indef. (detikcom)

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Sentimen warganet (netizen) terhadap penanganan wabah virus Corona oleh pemerintah telah dipetakan. Terlihat, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menkum HAM Yasonna Laoly, serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat banyak sentimen negatif dari warganet.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef)-Datalyst Center memaparkan hasil riset big data kebijakan COVID-19, lewat keterangan tertulis tertanggal 25 April 2020, yang diterima detikcom pada Ahad (26/4/2020).

Berikut ini dua di antara banyak komponen riset ini yang menunjukkan perspektif warganet terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran elite pemerintahannya.

I. Perspektif Publik Terhadap Jajaran Pemerintah dalam Penanganan Krisis

1. Presiden Jokowi
22.574 perbincangan soal Kartu Pra Kerja Jokowi dan Stafsus Milenial
Perbincangan positif: 32%
Perbincangan negatif: 68%

2. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
6.895 perbincangan soal pembebasan napi (koruptor)
Perbincangan positif: 19%
Perbincangan negatif: 81%

3. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
2.384 perbincangan soal Birokrasi Pengajuan PSBB, dll
Perbincangan positif: 21%
Perbincangan negatif: 79%

4. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan
1.167 perbincangan soal Ijin ojol Kemenhub, tetap beroperasinya bus antarkota
Perbincangan positif: 14%
Perbincangan negatif: 86%

5. Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki
463 perbincangan soal data Kartu Pra Kerja untuk kebutuhan rakyat
Perbincangan positif: 97%
Perbincangan negatif: 3%

Jokowi menjadi sosok yang paling sering dibicarakan. Terlihat dari hasil riset di atas, ada sekitar 66% merupakan sentimen negatif terhadap presiden Jokowi. Sisanya, 34%, merupakan sentimen yang positif.

Yang paling mendapat perbincangan negatif adalah Menko Marves Luhut dengan 86% perbincangan negatif, disusul Menkum HAM Yasonna dengan 81% perbincangan negatif, dan Menkes Terawan dengan 79% perbincangan negatif.

II. Perbandingan Perspektif Negatif Publik Terhadap Jajaran Pemerintah dalam Penanganan Krisis pada Dua Periode Analisis

Periode I: Analisis 27 Februari - 23 Maret 2020
Periode II: Analisis 27 Maret - 25 April 2020

1. Presiden Jokowi
Periode I total 8,666 perbincangan: 79% perbincangan negatif
Periode II total 22,574 perbincangan: 68% perbincangan negatif

2. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
Periode I total 16,505 perbincangan: 93% perbincangan negatif
Periode II total 2,384 perbincangan: 79% perbincangan negatif

3. Menkum HAM Yasonna Laoly
Periode I total 14 perbincangan: 72% perbincangan negatif
Periode II total 6.895 perbincangan: 81% perbincangan negatif

4. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan
Periode I total 147 perbincangan: 57% perbincangan negatif
Periode II total 1.167 perbincangan: 86% perbincangan negatif

Dalam jumlah perbincangan yang berbeda-beda, terlihat dari hasil riset di atas, Menkes Terawan menjadi sosok yang paling banyak persentase perbincangan negatifnya, yakni mencapai 93% pada periode I. Periode kedua, dia mendapat 79% perbincangan negatif.

Menko Marves Luhut dalam jumlah perbincangan yang lebih sedikit juga mendapat perbincangan negatif. Pada periode I, 57% perbincangan tentang Luhut bersentimen negatif. Pada periode II, 86% perbincangan tentang dirinya adalah perbincangan negatif.

Bila diperbandingkan khusus untuk periode II (terbaru) saja, maka sosok yang paling banyak mendapat sentimen negatif adalah Luhut, disusul Yasonna, Terawan, dan Jokowi.

Metodologi

Paparan ini disampaikan oleh Didik J Rachbini, Eko Listyanto, dan Imam Maulana dari Indef, serta Omar Abdillah selaku Adviser Tim. Mereka menyaring dan menyerap data sentimen warganet.

Pernyataan dan pertanyaan yang dipakai dalam riset hanyalah yang disampaikan oleh pihak yang paham mengenai kebijakan pemerintahan. Cuitan orang awam dan akun buzzer tidak dipakai. Percakapan yang berhasil dijaring dari media sosial (Twitter) mencapai 476,7 ribu percakapan dan berasal dari akun 397,2 ribu orang.

Sumber data riset ini berasal dari media sosial, terutama Twitter, berita daring. Pada riset I, yakni 27 Februari-22 Maret, tim berhasil mengumpulkan 145.000 percakapan (tweets) dari 135.000 pengguna. Pada riset II, yakni 27 Maret-25 April, sebanyak 476.000 percakapan dengan jumlah akun/orang mencapai 397,2 ribu orang berhasil dikumpulkan.

Indef-Datalyst Center, melakukan Analisis Sentimen menggunakan metode aspect-based sentiment analysis. Analisis ini berguna mengetahui tendensi (sentimen) dari suatu pembicaraan terhadap masing-masing objek yang dianalisis (aspect-based). Tweet atau data yang digunakan dalam analisis sudah dipastikan adalah tweet-tweet yang terkait dengan Corona dan penanganan pemerintah.

Tim menentukan sentimen (positif/negatif) pada setiap sub-kalimat tersebut menggunakan pendekatan machine learning dengan mempelajarinya kata-kata yang terkandung dari kalimatnya.

Tim melakukan Ekstraksi Isu Populer, yakni menentukan isu terpopuler terkait upaya menangani pandemi COVID-19 yang akan diambil pemerintah. Penentuan isu populer tersebut menggunakan pendekatan machine learning dengan algoritma Latent Dirichlet Allocation ( LDA). Algoritma LDA mempelajari kata-kata yang muncul dalam percakapan di media sosial untuk mengidentifikasi kata-kata yang merepresentasikan suatu isu pembicaraan.

Editor: Mohd. Moralis

Tags

Terkini

Terpopuler