Ahok Resmi Jabat Komut, Pertamina Langsung Rombak Direksi

Senin, 25 November 2019 - 13:42 WIB
Ilustrasi logo Pertamina. (CNN Indonesia/ Daniela Dinda)

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA  - PT Pertamina (Persero) resmi mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (25/11/2019).

Ahok resmi menggantikan Tanri Abeng yang sebelumnya duduk di kursi Komisaris Utama Pertamina. Selain itu, perusahaan juga mengangkat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin menjadi Wakil Komisaris Utama menggantikan Arcandra Tahar.

posisi Gatot Trihargo sebagai komisaris digantikan oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Condro Kirono.

Kemudian, perusahaan juga mengubah susunan direksi dengan menempatkan Emma Sri Martini yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Emma menggantikan posisi Pahala Mansury yang baru saja ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero).

"Jadi tadi sekitar jam 10 sudah diadakan penyerahan keputusan dari Menteri BUMN (Erick Thohir) tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota anggota direksi dan dewan komisaris Pertamina," ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Senin (25/11).

Fajriyah menyatakan penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada pejabat baru di tubuh Pertamina dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Pengangkatan ini tertuang dalam surat SK nomor SK/282/MBU/11/2019 untuk komisaris dan direktur tercatat dalam surat SK/283/MBU/11/2019.

"Jadi keputusan ini sebenarnya berlaku ditetapkan sejak 22 November 2019," imbuhnya.

Fajriyah menyatakan dewan direksi dan komisaris Pertamina saat ini diminta Kartika bisa mendorong kinerja perusahaan lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja, ia tak menyebut pasti upaya apa saja yang akan dilakukan manajemen baru untuk mengangkat kinerja perusahaan.

"Ada beberapa langkah yang harus dilakukan pengurus baru untuk bisa meningkatkan kapasitas dan juga membawa Pertamina ini menjadi global player di masa yang akan datang," papar dia.

Sementara, Fajriyah memastikan kondisi di tubuh perusahaan masih kondusif meski ada penolakan atas pengangkatan Ahok menjadi Komisaris Utama oleh serikat pekerja. "Kami belum ke kantor tapi sejauh ini suasana masih kondusif," jelasnya.

Diketahui, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar mengaku khawatir dengan sikap Ahok yang kerap membuat kegaduhan dan keributan, yang berujung pada bisnis dan pelayanan Pertamina ke depan. Bisnis dan pelayanan yang dimaksud adalah menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke seluruh daerah di Indonesia.

"Semua tahu bagaimana rekam jejak, sikap, dan perilaku yang bersangkutan (Ahok) yang selalu membuat keributan dan kegaduhan dimana-mana. Bahkan seringkali berkata kotor," kata Arie.**
 

Editor: AA Rahman

Terkini

Terpopuler