2 Hari Warga Bengkalis Ini Terlantar di Ibu Kota Rohil, Begini Ceritanya

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 13:21 WIB
Titin, warga Jalan Sri Pulau, Kabupaten Bengkalis, Riau, selama dua hari luntang-lantung di ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi, diduga akibat ulah Ek, warga Panipahan, Kecamatan Palika, Rohil.

RIAUMANDIRI.CO, BAGANSIAPIAPI - Dua hari lamanya Titin, warga Jalan Sri Pulau, Kabupaten Bengkalis, Riau, luntang-lantung di ibu kota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Bagansiapiapi, diduga akibat ulah Ek, warga Panipahan, Kecamatan Palika, Rohil.

Berdasarkan keterangan Titin didampingi Yogi Safarani (orang yang menemukna Titin di jalan), kepada wartawan, Jumat (9/8/2019) malam, dirinya datang ke Bagansiapiapi karena hendak menagih utang kepada Ek sebesar Rp3.500.000 yang dipinjamkan beberapa tahun silam.

Ek, katanya, juga merupakan warga Bengkalis bersuamikan orang Rohil. Ek ikut pindah ke tempat suaminya. Utang itu sebutnya, sewaktu masih di Bengkalis. Sebelumnya utang itu sebesar Rp4.500.000, sudah diangsur Rp1.000.000.

"Uang sebanyak 3,5 juta itu bagi saya sangatlah banyak karena saya dapat dari kerja saya dengan bercocok tanam. Apalagi saya hanya sebatang kara tidak memiliki suami dan anak," ungkap Titin sedih sembari menyapu air matanya.

Sebelum bertolak dari Bengkalis, ternyata mereka berdua sudah menjalin komunikasi via telepon dan ada perjanjian di utang akan dibayar jika sudah tiba di Bagansiapiapi. Mendengar perjanjian itu, wanita paruh baya ini langsung bertolak pada Rabu (7/8/2019) pagi.

Sesampainya di Bagansiapiapi, ia menghubungi Ek minta dijemput di loket Indah Karya, Jalan Pahlawan. Tak beberapa lama Ek pun datang dan langsung membawa Titin ke penginapan Wisma Dewi yang berlokasi di Jalan Bawal, Kelurahan Bagan Timur.

Ngobrol-ngobrol, Ek pamit dengan alasan ada keperluan sebentar. Ditunggu-tunggu tak datang-datang. Titin mencoba menghubungi namun sayang nomor yang dituju sedang tidak aktif. Timbullah kegelisahan.

Setelah itu Titin bertanya ke pemilik wisma apakah uang penginapan sudah dibayar, ternyata belum. Sementara ia hanya punya uang Rp90 ribu, mau tidak mau ia harus membayar uang penginapan sebesar Rp80 ribu, tersisa Rp10 ribu.

Ia mencoba kembali menghubungi Ek, namun nomor tetap tidak aktif. Karena uang sudah tidak ada, Titin tidak bisa melanjutkan menginap. Lantas ia nekat mau pulang ke Bengkalis pada sore Jumat dengan menumpangi truk.

Dari penginapan ia berjalan kaki dengan beban 2 tas. Lelah, Titin istirahat di kedai samping Masjid Al-Kausar, Jalan Kecamatan, Bagan Punak. Di situ ia ketemu dengan Yogi dan ia minta diantar ke SPBU Batu 4. Saat itu ia belum makan.

Yogi langsung mengantarnya. Di perjalanan, Yogi bertanya kepada Titin mau ke mana. Titin menjawab mau pulang ke Bengkalis namun tidak miliki ongkos. Titin minta Yogi menjualkan handphone Mito-nya namun tak laku dijual.

Sesampainya di tempat tujuan, Yogi menitipkan Titin di warung makan samping SPBU. Merasa kebingungan karena mau menolong tak punya uang, Yogi mencoba diskusi dengan rekan tim futsal Gunturwies di WhatshApp Grup.

Dapat saran, masukkan dan bantuan transportasi dari rekannya, malamnya pukul 21.35 WIB, Yogi langsung menjemput Titin untuk diajak pulang ke rumahnya agar dapat istirahat dan paginya langsung pulang ke Bengkalis. 

"Tadi sebelum dijemput dengan anak ini (Yogi, red) saya dikasi makan oleh pemilik warung. Pemilik warung tempat saya numpang duduk bertanya, sudah makan buk, Saya jawab uang pun tak punya. Alhamdulillah dia baik hati dan kasi saya makan, baru ini saya jumpa nasi," sebutnya dengan rasa haru karena Allah titipkan orang baik kepadanya. 

Reporter: Joni Saputra

Editor: Moralis

Tags

Terkini

Terpopuler