Sudah tak Zamannya Gunakan Istilah Putra Asli

Selasa, 17 Maret 2015 - 10:41 WIB

BAGANSIAPIAPI (HR)- Ketua PWI Rohil, Jaka Abdillah menyindir sejumlah pernyataan yang menyebut-nyebut putra asli ataupun asli Bagansiapiapi. Hal itu disampaikan Jaka menyikapi beberapa pernyataan yang dilontarkan beberapa tokoh masyarakat Rohil di media massa belakangan ini terkait dukung mendukung dalam ajang Pilkada 2015.

Meski, dari beberapa pernyataan yang keluar, memang dinilai masih dalam tataran normatif. Akan tetapi ada beberapa statement lainnya dirasakan meresahkan dan tendensius serta dapat mencederai kebhinekaan dalam kehidupan berbagsa.

"Pernyataan beberapa tokoh yang mengeluarkan istilah 'Putra Asli' ataupun 'Asli Bagansiapiapi' menggambarkan bahwa tokoh tersebut belum mampu menampilkan demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar NKRI," ujar Jaka Abdillah, Senin (15/3).

Untuk itu pihaknya meminta menjelang Pilkada Rohil 2015 pihak-pihak yang mengklaim dirinya sebagai tokoh masyarakat Rohil tidak lagi menggunakan istilah 'Putra Asli' ataupun 'Asli Bagansiapiapi'. Karena istilah tersebut sudah tidak zamannya lagi diutarakan dan dikhawatirkan dapat mencederai iklim demokrasi yang mulai terbangun di kabupaten yang berjuluk Negeri Seribu Kubah ini.

"Dalam menghadapi Pilkada Rohil 2015, diharapkan kepada para pihak yang mengklaim dirinya sebagai tokoh masyarakat tidak lagi melempar isu "Putra Asli" atau "Asli Bagansiapiapi". Karena Pilkada yang akan dilaksanakan ini merupakan hajatan masyarakat satu kabupaten yang pendudukanya dari berbagai suku. Isu tersebut nantinya akan berimbas terkotak-kotaknya masyarakat Rohil," ujar Jaka yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Daerah KAHMI Rohil ini.

Terkait figur bupati dan wakil Bupati Rohil yang akan datang, mantan anggota Panwaslu Rohil ini mengutarakan bahwa Rohil salah satu gudangnya tokoh pembaharu di Bumi Lancang Kuning. Dirinya yakin akan muncul tokoh pemersatu yang mampu mengayomi serta melakukan perubahan di Bumi Seribu Kubah. (put)

Editor:

Terkini

Terpopuler