Riau Disiapkan Jadi Tujuan Investasi Pariwisata

Senin, 16 Oktober 2017 - 19:28 WIB
Acara Riau Investment Forum di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri (Foto: RMC/Anie)
RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki adat istiadat Melayu yang kental, banyak tempat wisata yang tersebar di beberapa kabupaten dan memiliki berbagai event yang bisa dibanggakan di kancah internasional.
 
Melihat potensi yang luar biasa ini, tentu Riau patut diperhitungkan sebagai provinsi yang memiliki nilai plus dan bisa dijadikan sebagai provinsi tujuan wisata bagi wisatawan. 
 
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Didien Junaedy, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmi, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau, Evarefita, kepada sejumlah awak media usai acara Riau Investment Forum (RIF) di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri, Pekanbaru, Senin (16/10/2017). 
 
Menurutnya, pada 2020 pemerintah telah menargetkan akan menarik wisatawan sebanyak 20 juta orang, tahun 2017 sebanyak 15 ribu, dan tahun 2018 sebanyak 17 juta orang. Target tersebut tidaklah mudah untuk mendapatkan, apabila tidak ada atraktif atau event yang digelar sebagai daya tarik bagi wisatawan. 
 
"Kita yakin sektor pariwisata Riau akan bisa berkembang, apalagi kebudayaan yang dimiliki cukup kuat, dan kuliner khas Riau memiliki nilai tersendiri untuk bisa menarik wisatawan," ujarnya.
 
Dijelaskannya, untuk mewujudkan seluruh keinginan tersebut, tentunya perlu sinergisitas dan kerja sama antar seluruh pihak. Begitupula halnya, adanya fasilitas penunjang seperti akses yang mudah dijangkau. Jika aksesibilitas melalui jalur udara, pihaknya memastikan sudah berjalan, hanya saja bagaimana bisa memaksimalkan aksesibilitas di jalur darat. Hal ini tentu akan mempermudah jalur transportasi menuju tempat wisata tersebut. 
 
Jika angka kunjungan wisman bagus maka akan memberikan dampak bagi pemasukan daerah. Oleh sebab itu, dirinya memastikan pihaknya yakin pariwisata Riau akan berkembang apabila adanya komitmen yang jelas, serta adanya keberanian bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan infrastruktur. 
 
"Untuk mewujudkan pariwisata ini harus ada pemimpin yang 'gila'. Maksud saya gila membangun destinasi pariwisata. Kalau kita lihat potensi ada, akses udara sudah komplit, tinggal akses darat dan laut mesti dibenahi," sarannya. 
 
"Intinya GIPI bersama asosiasi-asosiasi siap mendorong. Kami juga siap membuat produk di Riau agar bisa dijual, artinya marí kita sama-sama membangun pariwisata ini," paparnya. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Evarefita juga menuturkan bahwa pelaksanaan RIF ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan kegiatan Riau Expo, di mana dalam acara tersebut bertujuan untuk menjalin komunikasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten. 
 
Dengan tema yang diangkat dalam diskusi tersebut Riau sebagai tujuan investasi pariwisata dan perdagangan. Oleh sebab itu dalam momen ini diharapkan seluruh sektor pariwisata baik propinsi maupun kabupaten bisa diekspos di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. 
 
Dimana saat ini dengan turut melibatkan lima kabupaten yang memiliki kepastian data pariwisata yang bisa dikembangkan, yakni kabupaten Rohil, Bengkalis, Rohul, Kampar dan Pelalawan. Dengan event yang akan digencarkan seperti pacu jalur, bakar tongkang, tour de Siak, dan lainnya. 
 
Kegiatan yang diberi tema "Mari Jadikan Provinsi Riau sebagai Daerah Tujuan Investasi Pariwisata dan Perdagangan (Trade, Tourism and Investment)" ini dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau yang bekerja sama dengan PT Malik Ghonniyu Razaak. RIF merupakan rangkaian dari kegiatan tahunan Riau Expo 2017. ***
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 17 Oktober 2017
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang

Editor:

Terkini

Terpopuler