Ponpes Harus Imbangi Sains dan Digital

Senin, 20 Maret 2017 - 07:35 WIB
Bupati Syamsuar memberikan arahan dan sambutan sekaligus membuka MTQ Qiroaatul Kutub tingkat Kabupaten Siak di Ponpes Bahrul Ulum, Dayun.
DAYUN (RIAUMANDIRI.co) - Pondok Pesantren diminta bisa membekali anak-anak di bidang sain dan teknologi, hal itu penting untuk mengimbangi kemajuan zaman, yang mana kini manusia tidak lagi bisa meninggalkan kemajuan teknologi digital, semua ilmu dan aktifitas sangat bergantung dengan teknologi digital.
 
Demikian disampaikan Bupati Syamsuar saat membuka MTQ Qiroaatul Kutub di Ponpes Bahrul Ulum, Kecamatan Dayun, Jumat malam (17/3). Hadir pada kesempatan ini Kakan Kemenag Siak Muharom, Anggota DPRD Riau Sugianto, Kabag Kesra Setdakab Siak Yurnalis, Camat Dayun serta seluruh pimpinan Ponpes se-Kabupaten Siak.
 
"Karena hari ini kita tidak bisa meninggalkan teknologi digital, perkembangan ilmu dan informasi berkembang pesat melalui kemajuan teknologi digital," pesan Syamsuar.
 
Selain itu, Syamsuar juga meminta kepada seluruh pimpinan Ponpes untuk membuktikan bahwa islam agama yang cinta kedamaian, dan terus menjaga keutuhan NKRI.
 
 "Melalui pimpinan pondok, kita harus membuktikan bahwa islam merupakan agam yang suka dengan persatuan, dan menjaga keutuhan negara, sebagaimana kita lihat tadi, pembukaan kegiatan diawali dengan lagu indonesia raya," kata Bupati.
Sementara Kakan Kemag Siak Muharom menjelaskan bahwa MTQ Qiroaatul Kutub ini dieselenggarakan oleh persatuan Pondok Pesatren yang ada di Siak, lomba ini sebagai ajang untuk berlomba-lomba meningkatkan kemampuan dalam mempelajari memahami kitab kuning.
 
"Ini adalah suatu siar, yang perlu disiarkan kepada umat, bahwa pondok pesantren tidak tidur. Dalam Musabaqoh ini, pemahaman kitab kuning menjadi penilaian tersendiri," kata Muharom.
 
Muharom mengaku senang dengan lahirnya banyak Pondok Pesantren, ia menilai keberadaan Pondok Pesantren bisa menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negatif, baik itu penyebaran paham sempalan dan bahaya narkom.
"Pondok pesantren merupakan lembaga penyelamat generasi, pondok pesantren harusnya jadi alternatif untuk membina dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba," imbuh Muharom.
 
Pembukaan ini diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh KH. Parsono Agos Waluyo, ulama dari pulau jawa ini juga menyampaikan akan pentingnya teknologi digital.
 
"Pesan saya sama dengan yang disampaikan pak Bupati, teknolgi digital penting. Bisa kita gunakan untuk dakwah, sebagaimana yang saya lakukan, menyebar video ceramah saya di youtube," pesan Parsono Agos Waluyo.(infotorial/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler