Demo Ahok Diharapkan Damai

Jumat, 04 November 2016 - 09:18 WIB
Petugas keamanan berjaga-jaga di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (3/11). Jelang aksi akbar yang digelar hari ini, pengamanan di Ibukota Jakarta terus diperketat.

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Sesuai yang telah dijadwalkan, hari ini (Jumat, 4/11) ratusan ribu umat Islam di Tanah Air, akan menggelar aksi unjuk rasa menuntut kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama atau Ahok. Banyak pihak mengharapkan, unjuk rasa tersebut berjalan damai tanpa disertai aksi anarkis.

Sementara itu, masih terkait dengan polemik Ahok, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dirinya telah berkonsultasi dengan Kapolri terkait hal tersebut. Dikatakannya, Kapolri berjanji akan memeriksa Ahok, sesuai keinginan kaum muslim di Tanah Air.

Demo Dalam kesempatan itu, JK juga berharap, aksi yang akan digelar hari ini berjalan dengan baik dan damai, serta jangan sampai dirusak dengan perbuatan anarkis. "Kapolri janji periksa Ahok sesuai keinginan masyarakat. Jalankan saja demokrasi yang baik," ujar Wapres Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Kamis (3/11/2016).

Ditambahkannya, Bareskrim Polri akan memanggil Ahok pada Senin (7/11). Ahok pun telah menyatakan kesediaannya untuk diperiksa. Sebelum memberi pernyataan ini, Wapres JK tampak berbincang intensif dengan Presiden Jokowi. Pembicaraan itu juga membahas soal rencana demo besok.

"Masyarakat kita hormati, jumatan yang baik, doa yang baik. Kalau ada masalah, kita juga susah semua. Jangan sampai ada penyusupan-penyusupan," imbuh JK. Jokowi dan JK tetap berkantor seperti biasa di Istana, besok. Keduanya juga akan menunaikan salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Kompleks Istana Kepresidenan.

Jaga Kedamaian JK mengimbau agar pelaksanaan demo berlangsung tertib tanpa mengganggu aktifitas masyarakat lain. Sehingga suasana kondusif dan tercipta rasa damai. Harapan senada juga disampaikan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dan Ketua DPR Ade Komarudin.

Dalam keterangan persnya, Zulkifli yang didampingi Sekjen MPR, Maaruf Cahyono, mengharapkan para peserta aksi melaksanakan aksinya dengan damai. Senada dengan JK, ia juga mengingatkan jangan sampai aksi tersebut dimanfaatkan para penyusup.

"Tidak kalah penting yang harus diwaspadai oleh pendemo adalah penyusup dalam aksi demo," ujarnya. Sedangkan Ade Komarudin juga meminta para peserta aksi nanti memelihara kedamaian, sehingga situasi di Jakarta tetap kondusif. "Itu harapan kita, silakan menyampaikan aspirasi dengan damai," harapnya.

Siap Menampung Tidak itu saja, Zulkifli Hasan dan Ade Komarudin mempersilakan massa peserta demo menggunakan Kompleks Senayan untuk tempat beristirahat.

"Mereka yang berdemo itu adalah saudara-saudara kita. Jadi kalau memang mereka membutuhkan tempat istirahat setelah melakukan demo, ya silakan saja ke sini. Ini kan rumah rakyat," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga siap menerima peserta demo jika ada aspirasi yang disampaikan. "Saya standbay di sini besok (Jumat, red). Jika ada yang mau menyampaikan aspirasi, saya siap menerima," tambahnya.

Ketua DPR Ade Komarudin juga menyatakan tidak berkeberatan jika ada demonstran ingin menginap di Kompleks Parlemen. DPR menyediakan Masjid Baiturrahman di Komplek Parlemen untuk bermalam bagi sebagian demonstran.

"Bisa saja. Kita ada masjid yang  bisa menampung sebagian demonstran jika ingin menggunakan fasilitas itu," ujarnya. Hanya saja menurut Ade, perlu ada permohonan untuk menggunakan fasilitas Komplek Parlemen itu dari penanggung jawab para demonstran yang ingin menginap.

Ade mengakui bahwa undang-undang, Komplek Parlemen tidak boleh digunakan untuk masyarakat umum menginap. Namun pihaknya memberikan pengecualian jika da permohonan dari masyarakat.

Sementara itu, Zulkifli Hasan meminta aparat keamanan yang melakukan pengamanan jalannya demo melakukan pendekatan persuasif karena massa yang ikut berdemo diperkirakan jumlahnya yang begitu besar. Karena massa yang begitu banyak, kata Zulkifli Hasan, maka untuk membubarkan massa memerlukan waktu yang panjang pula.

"Karena massa yang begitu besar maka saat waktu berakhir pukul 18.00 WIB maka tentu tidak serta merta massa bubar. Karena itu saya minta aparat keamanan untuk persuasif," imbaunya.

Berdatangan ke Jakarta Sementara itu, hingga Kamis kemarin, rombongan kaum muslim yang berencana ikut serta dalam unjuk rasa tersebut, mulai berdatangan ke Ibukota Jakarta. Termasuk massa yang berasal dari Riau.

Seperti dituturkan Wakil Panglima Front Pembela Islam (FPI) Riau, Indra Tanjung, ada sekitar dua ribu masyarakat Riau yang ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka datang dengan biaya sendiri. Saat ini ada yang mengiinap di Mess Slipi milik Pemprov Riau. “Sebagian dari kami menginap di Slipi, tapi ada juga yang menginap di Kebun Jeruk dan Depok,” ujarnya lewat sambungan telepon.

Dijelaskan Indra, anggota FPI Riau saja yang berangkat ke Jakarta hampir 500 orang. Sementara ada juga beberapa kelompok lain asal Riau, seperti Mejelis Tafawuq dan lainnya yang juga mengerahkan anggota untuk bergabung dalam aksi tersebut.

Ketika ditanya mengenai sumber daya keberangkatan mereka ke Jakarta, Indra memastikan dari kantong masing-masing. Meskipun ada juga bantuan dari donator.

“Ini panggilan iman. Jadi kami membiayai diri sendiri masing-masing. Bahkan, ada kawan yang rela menjual gelang emas istrinya demi bisa ikut dalam aksi besok (hari ini),” tuturnya.

Indra memastikan keberadaan anggota FPI dan umat Islam asal Riau di Jakarta tidak akan menimbulkan masalah. Karena membawa biaya cukup, tidak hanya untuk makan-minum selama di ibukota, tapi juga untuk ongkos kembali ke Riau.

Pendekatan Persuasif Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen POl Mochamad Iriawan, menyatakan pihaknya siap mengawal para peserta aksi. Tidak hanya itu, ia juga berjanji petugas akan melakukan pendekatan secara persuasif terhadap peserta aksi.

Selain personel untuk menjaga keamanan, disiapkan juga tiga kompi Polwan atau 300 personel sebagai "pemanis". Tak hanya itu, ada juga pasukan "Asmaul Husna" bersorban putih yang diturunkan sebanyak lima kompi atau 500 personel.

"Mereka disebut pasukan berzikir, nanti kami akan lakukan di lapangan apabila dibutuhkan nanti," ungkap Iriawan. Ditambahkannya, dirinya bersama Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksmana, telah bertemu dengan Rizieq di kediamannya. Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai rute demo.

Pada siang tadi, Iriawan kembali memastikan kepada Rizieq bahwa tak ada perubahan rute dari kesepakatan sebelumnya. Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan kepada Rizieq bahwa aksi demo hari ini akan berjalan kondusif. "Habib Rizieq  menyampaikan mengatakan bahwa demo besok akan damai, tertib, dan aman," ujarnya.

Ia mengatakan, waktu unjuk rasa juga dibatasi mulai dari usai Salat Jumat hingga pukul 18.00 WIB. Tujuan utamanya, menyampaikan petisi yang digalang kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka.

"Setelah wakil-wakilnya menyampaikan petisi ke Istana, maka akan bubar. Batas waktu sampai jam 18.00 WIB, mudah-mudahan sebelum itu bisa bubar," kata Iriawan.

Sedangkan rute long march peserta unjuk rasa, titik kumpul berada di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah Salat Jumat, massa akan berjalan kaki ke Pejambon - gereja Imanuel- Gambir kemudian belok kanan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat- depan kantor wakil presiden - depan Balai Kota lurus. Tiba di Patung kuda belok kanan lanjut ke Medan Merdeka Barat, sampai ujungnya di depan Istana Negara. (bbs, sam, dtc, rtc, kom, ral, sis)

Editor:

Terkini

Terpopuler