Jefry: Angkatan 5 dan 6 Hasilkan 30 Pieces

Kamis, 03 November 2016 - 09:04 WIB
Bupati Kampar Jefry Noer menerima cenderamata hasil jahitan pakaian peserta pelatihan angkatan 5 dan 6 dalam acara penutupan angkatan 5, 6 dan pembukaan angkatan 7 dan 8 di lokasi P4S Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Rabu (2/11) sore.

SIAK HULU (RIAUMANDIRI.co) - Buktikan angkatan 5 dan 6 bisa mendapatkan pendapatan Rp3 juta per bulannya. Sesampainya di desa jangan berpencar, tetap pada kelompoknya,

karena peserta bukan hanya pandai membuat baju tetapi adalah pandai mencari uang. Karena peserta pelatihan ini yang akan menandingi konveksi yang masuk ke Riau yang berasal dari provinsi tetangga. Angkatan 5 dan 6 dalam 16 hari telah mampu mendapatkan 30 pieces selama pelatihan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kampar Jefry Noer saat menutup Pelatihan dan Bordir Program Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Insan Mandiri Jahit-menjahit angkatan 5 dan 6 serta pembukaan angkatan 7 dan 8 tahun 2016 di lokasi P4S Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Rabu (2/11) sore.

"Ini membuktikan bahwa kaum perempuan apabila diberikan pelatihan memiliki kesungguhan melebihi kaum pria, kaum perempuan jika diberikan kesempatan mampu juga menghasilkan pendapatan yang dapat membantu perekonomian keluarganya," ujar Bupati.

Bupati juga nenambahkan, ibu rumah tangga kerjanya sehari-hari hanya bergunjing sambil mencari kutu dengan tetangganya, dalam hal ini bahkan para ibu tersebut secara tidak sadar menceritakan aib suaminya sendiri.

Oleh sebab itu untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar membuat PKBM Bina Insan Kubang Jaya untuk membantu ekonomi keluarga bahkan besar kemungkinan bisa menjadi tulang punggung keluarga.

Jefry menegaskan, PKBM yang dibuat Pemda Kampar merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat Kampar khususnya buat para ibu rumah tangga dan anak-anak putus sekolah dalam mewujudkan pilar kedua dalam peningkatan ekonomi kerakyatan. Untuk itu, Jefry menyampaikan rasa terima kasih atas kemauan para ibu-ibu yang ingin mengubah ekonomi keluarganya.

Karena ke depan, beber Bupati, ribuan siswa SD, SMP serta SMA akan membutuhkan seragam sekolah setiap tahunnya. Untuk itu ke depan para ibu rumah tangga yang biasanya hanya meminta kepada para suami,

nantinya tidak perlu lagi. Para ibu bukan meminta kepada suami bahkan apabila para ibu bisa bersungguh-sungguh kebutuhan keluarga akan terpenuhi oleh para isteri dengan order besar yang akan dikerjakan, karena dalam PKBM memiliki Moto "Bukan Pandai Menjahit Tetapi Pandai Cari Uang".

"Dimulai angkatan 5 dan 6 dan seterusnya  peserta tidak pulang dan datang tiap pagi setiap hari melainkan selama 24 hari  peserta diinapkan di lokasi diklat. Sebab dimulai angkatan 5 dan 6, pesertanya jauh dari lokasi seperti Kecamatan yang jauh dari Diklat ini," ucap Jefry Noer. (adv/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler