Effendi: Jangan Takut dengan Tenaga Kerja Asing

Senin, 29 Agustus 2016 - 07:52 WIB
Effendi Sianipar bersama staf anggota Fraksi PDIP DPR (Foto: Surya)

JAKARTA (riaumandiri.co)-Anggota DPR RI asal Riau yang Ketua Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan DPP PDIP, Effendi Sianipar, mengharapkan masyarakat Indonesia  tidak perlu risau apalagi sampai takut dengan masuknya tenaga kerja asing ke pasar Indonesia.

Hal ini merupakan konsekwensi dari pemberlakukan pasar bebas di kawasan Asia. Masyarakat harus mampu menyikapi fenomena ini dengan semakin memperbaiki dan meningkatkan keterampilan atau skil masing-masing.

“Tidak perlu takut dengan fenomena tenaga kerja asing yang katanya membanjiri pasar Indonesia. Kita justru takut kalau bangsa ini  tidak pintar dan bodoh,” ujarnya, usai pembukaan  pelatihan Manajer Penggerak Ekonomi Kerakyatan di Cariu, Bogor, kemarin.
Acara yang diikuti oleh 100 orang staf anggota Fraksi PDI P DPR ini dibuka Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.

Menurut Effendi, melalui kegiatan ini, PDIP melakukan pelatihan keterampilan kader-kadernya di sektor ekonomi kerakyatan di seluruh Indonesia. Karena pelatihan yang dilakukan meliputi pelatihan pembentukan dan pemberdayaan perkoperasian dan pelatihan kewirausahaan.

“Bagaimana membuat masyarakat semakin sejahtera dan terhindar dari kemiskinan dengan semakin sehatnya perekonomiannya,” ujar anggota Komisi IV DPR ini.

Hal ini, kata Effendi, juga merupakan komitmen dari Ketua Umum DPP PDI P Megawati Soekarnoputri yang selalu ingin berjuang bersama rakyat dan memajukan kesejahteraan rakyat.

“Semua kader partai diperintahkan untuk selalu dekat pada masyarakat dan memberi kontribusi sesuai dengan tugasnya di partai yang bertujuan meningkatkan ekonomi kerakyatan,”katanya.

Sebagai badan otonom PDIP, BPEK merencanakan menggelar pelatihan manajer penggerak ekonomi kerakyatan enam kali dalam setahun. Pada kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan, ditengah situasi perekonomian nasional akhir-akhir ini masih banyak  program pemerintah yang belum direalisasikan. (san)

Editor:

Terkini

Terpopuler