Pengrajin Batu Akik Kesulitan Mesin

Selasa, 10 Februari 2015 - 08:11 WIB
ILUSTRASI.

TELUK KUANTAN (HR)-Keberadaan batu akik berdampak positif pada perekonomian masyarakat Kuantan Singingi, dimana pendapatan pengrajin batu bisa mencapai jutaan rupiah setiap hari. Atas hal itu, warga mulai berlomba-lomba membuat usaha kerajinan batu akik.

Hal itu diakui Masdi, salah seorang pengrajin batu akik. Ia termotivasi untuk membuka sendiri usaha ekonomi kreatif tersebut. Namun sayang, akhir-akhir ini peralatan ngasah batu sulit didapat.

"Sejak seminggu terakhir, peralatan seperti dinamo tidak ada di toko-toko," ujar Masdi, Senin (9/2) di Teluk Kuantan. Habisnya peralatan mengasah batu tidak hanya terjadi di Kuansing, tapi juga di Pekanbaru.

"Distributor alat-alat listrik dan bangunan di Pekanbaru tak kami temuai," lanjut dia. Untuk mengatasi putusnya barang tersebut, ia terpaksa memesan ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Sementara itu, dari pantauan Selasa (9/2), di toko-toko di Teluk Kuantan, tidak ada ketersediaan alat-alat, seperti mesin pemotong. Menurut pengakuan pemilik toko, alat-alat tersebut habis sejak seminggu lalu.

"Kemungkinan, baru akan ada pada akhir minggu ini, kalau tak Jumat, Sabtulah," jawabnya singkat.

Kebanyakan pengrajin batu memesan gerinda tangan, tapi ada juga dinamo ukuran besar. Dimano itu digunakan untuk pemotong, ini yang tidak masuk sejak seminggu lalu.

"Kalau untuk gerinda dan mata pisau, masih cukup lah. Memang penjualan meningkat berlipat-lipat sejak musim batu akik ini," tutupnya. (mg2)

Editor:

Terkini

Terpopuler