Angka Kecelakaan Lalulintas Turun 27 Persen

Kamis, 31 Desember 2015 - 10:08 WIB
ilustrasi

Pekanbaru(HR)-Pekanbaru merupakan salah satu daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Dibanding tahun 2014, jumlah lakalantas mengalami penurunan hingga 27 persen. Disamping makin bertambahnya jumlah penduduk, juga semakin banyaknya warga yang memiliki kendaraan bermotor.

Hal ini berdampak pada pelanggaran lalu lintas yang terjadi, bahkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban luka-luka hingga meninggal dunia. Namun di tahun 2015, jumlah angka kecelakaan lalu lintas menurun sebanyak 27 persen.

Data yang diperoleh dari Sat Lantas Polresta Pekanbaru, tahun 2014 yang lalu jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 312 perkara, sementara pada tahun 2015 ini turun menjadi 227 perkara.

Saat dikonfirmasi, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarief Hidayat, melalui Kasat Lantas, Kompol Zulanda, mengatakan, turunnya angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2015 ini tidak luput dari kerja keras dari jajaran Sat Lantas Polresta Pekanbaru dalam melakukan razia rutin setiap harinya, serta melaksanakan Dikmas Lantas melalui program Road Show Police Education yang melibatkan masyarakat pengguna jalan.

"Selain melakukan razia surat-surat kendaraan dan perlengkapan, baik itu saat razia rutin tiap harinya, maupun razia operasi Kepolisian, kami juga melakukan kegiatan road show di berbagai lokasi wilayah Pekanbaru dengan memberikan edukasi lalu lintas kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas, serta memasang spanduk-spanduk imbauan di lokasi-lokasi yang rawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," ujar Kasat Lantas.

"Mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas terus bisa ditekan dan menurun, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk selalu tertib dan patuh dalam berlalu lintas. Kami tak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar selalu mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas, baik secara langsung maupun melalui media cetak, elektronik, media sosial seperti website, facebook, twitter, dan lain-lain," tutup Zulanda.(nom)

Editor:

Terkini

Terpopuler