Mengaku Dianiaya Massa Timses IKO

Senin, 16 November 2015 - 10:04 WIB
Ilustrasi
PEKANBARU (HR)-Andrianto (37) yang merupakan warga Desa Pulau Godang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, mengaku dianiaya oleh massa tim sukses pemenangan pasangan calon kepala daerah Kuansing Indra Putra-Komperensi. Tak senang, korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
 
Saat dikonfirmasi, Kapolres Kuansing AKBP Edi Sumardi, membenarkan adanya laporan tersebut. "Benar. Sudah kami terima laporannya. Sedang kami selidiki. Itu sudah kami periksa sejumlah saksi yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara,red)," ujar Edi Sumardi, Minggu (15/11).
Terpisah, Andrianto melalui pengacaranya Nita Widyastuti, mengatakan kalau penganiayaan yang dialami kliennya terjadi pada Kamis (5/11) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Andrianto dan temannya yang bernama Antoni tengah berada di daerah Sinambek, Kabupaten Kuansing.
 
"Saat itu keduanya jalan-jalan melewati TKP tersebut. Mereka mendadak berhenti dikarenakan macet. Tiba-tiba datang sejumlah orang mendatangi korban dan mengetuk pintu mobilnya," ungkap Nita.
Lebih lanjut, Nita Widyastuti dari Kantor Hukum Asep Ruhiat & Partner menjelaskan, kalau mobil yang dikendarai Antoni dan Andrianto berhenti tepat di depan Posko Pemenangan Paslon Kepala Daerah Kuansing, IKO. Namun karena mobil jenis Daihatsu Feroza tersebut terdapat gambar PDI Perjuangan, massa kemudian mendatangi mereka.
 
"Andrianto hanya diam dalam mobil, sedangkan temannya (Antoni) ditarik keluar mobil," lanjut Nita kepada sejumlah awak media.
Andrianto yang masih di dalam mobil tersebut, terang Nita, kemudian dihampiri massa bersama seseorang pimpinan mereka yang diduga bernama Indra Putra, merampas handphone Andrianto. Lalu, seseorang bodyguard Indra diduga memukul wajah Andrianto.
 
"Melihat hal itu, massa yang sedang berkumpul di Posko itu langsung berbondong datang dan mengeroyok Andrianto yang saat itu masih berada dalam mobil," terang Nita melanjutkan.
Dilanjutkan Nita, setelah massa puas menganiaya Andrianto, kemudian seseorang pria diduga Cabup Kuansing bernama Indra Putra itu berkata kepada Andrianto jika mau ambil HP, ambil di Polres.
 
"Malam itu juga, klien kami melapor kejadian tersebut ke Polres Kuansing guna mengusut para pelaku yang menganiaya dan merampas HP miliknya dengan paksa," tegas Nita.
Sehari setelahnya, lanjut Nita, Andrianto dihubungi penyidik Polres Kuansing, dengan mengatakan, Imron yang diduga ikut dalam pengeroyokan berada di Polres Kuansing. "Namun tak digubris, Andrianto karena sedang ada kesibukan," tukas Nita. ***

Editor:

Terkini

Terpopuler