Masyarakat Diminta Pertahankan Kearifan Lokal

Senin, 27 Juli 2015 - 11:01 WIB
Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik, Hj Umi Kalsum membuka Festival Pantai Rupat 2015, Sabtu (25/7).

TANJUNGMEDANG (HR)-Untuk menjadi Pantai Rupat Utara sebagai kawasan pariwisata unggulan dan primadona di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau pada umumnya, masyarakat dituntut untuk mempertahankan kearifan lokal yang ada di daerah itu.

“Pantai Rupat Utara ini memiliki pesona yang luar biasa, ini merupakan sebuah potensi besar untuk pengembangan sektor wisata, untuk itu saya minta kepada seluruh elemen masyarakat Rupat Utara mempertahankan kearifan lokal yang ada di sini,” ungkap Bupati Bengkalis Herliyan Saleh dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik Hj Umi Kalsum saat membuka acara Festival Pantai Rupat 2015, Sabtu (25/7) di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara.

Lebih lanjut Umi Kalsum mengatakan, pengembangan sektor wisata harus didukung dengan kearifan lokal, seperti tradisi masyarakat setempat. Terlebih masyarakat Rupat Utara ini sangat akrab dengan kehidupan pantai dan laut, sehingga menjadi modal penting dalam memajukan kawasan pariwisata pantai di daerah ini. Dicontohkannya, sektor wisata di Bali yang tetap eksis dengan mempertahankan budaya dan tradisi masyarakatnya.

Terpenting menurut mantan Kepala Dinas Koperasi UMKM ini, masyarakat Rupat harus menjadi pelaku utama dalam pengembangan sektor wisata di daerah ini. Apalagi, pantai Rupat Utara ini sudah ditetapkan sebagai kawasan destinasi wisata nasional oleh pemerintah pusat. Jangan sampai dengan penetapan sebagai destinasi wisata nasional ini, masyarakat lokal hanya menjadi penonton dalam pengembangan sektor wisata. Masyarakat bisa menanfaatkan keberadaan kawasan wisata, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, misalnya menjadi pedagang cenderamata, membuka usaha home stay dan membuka usaha kuliner setempat.

Pada kesempatan itu, Umi Kalsum memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat dan stakeholder yang terlibat untuk mensukseskan kegiatan ini. Apa yang kita lakukan pada hari ini merupakan sebuah komitmen untuk memajukan dunia pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Rupat Utara. Disamping itu, kegiatan festival pantai merupakan wahana untuk memperkenalkan keberadaan potensi wisata pantai yang ada.

Untuk memperkokoh kedudukan pantai Rupat Utara sebagai salah satu destinasi wisata nasional, sejak empat tahun terakhir ini Pemkab Bengkalis terus membenahi sarana prasarana dan fasilitas pendukung. Seperti pembangunan jalan poros Pulau Rupat Dari Batu Panjang-Pangkalan Nyirih melalui program proyek multiyears, kemudian dilanjutkan dari Pangkalan Nyirih Menuju Tanjung Medang. Kemudian fasilitas pendukung lainnya, seperti pembangunan guest house, pendirian smk pariwisata dan balai latihan kerja pariwisata.

“Semua itu dibangun, semata-mata untuk mempersiapkan seluruh potensi yang ada di kawasan pariwisata pantai Rupat Utara benar-benar siap menjadi destinasi utama di Provinsi Riau,” tandas mantan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ini.

Selain sebagai ajang promosi, kegiatan pesta pantai dan festival di kecamatan Rupat Utara ini, merupakan sebuah ajang untuk mengajarkan warisan tradisi kepada generasi muda. Mengingat, generasi muda sudah sangat berjauhan dengan akar tradisi dan kebudayaannya. Hal ini disebabkan oleh kuatnya gempuran pemikiran dan kebudayaan asing, sehingga generasi muda, menjadi kehilangan pijakan dalam kebudayaannya sendiri.
5.000 Wisatawan

Terpisah, Camat Rupat Utara H Syafruddin mengatakan, kunjungan wisata sejak liburan lebaran 17 hingga 22 Juli 2015, ke Pantai Pesona Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, mencapai 5.000 wisatawan dan ini baru pertama kali terjadi.

"Kondisi ini menunjukan bahwa pesona pantai Rupat Utara sudah semakin dikenal oleh masyarakat dari berbagai penjuru masyarakat di Provinsi Riau. Ini merupakan sebuah berkah bagi masyarakat Rupat Utara," ungkap mantan Camat Siak Kecil ini.

Syafruddin, mengatakan kendala yang dihadapi adalah masalah akomodasi yang hanya tersedia fasilitas hotel dan penginapan hanya tiga buah, akibatnya wisatawan terpaksa harus menginap pada malam hari di gazebo-gazebo, mushalla maupun di mobil.

Selain itu ada juga wisatawan yang memanfaatkan home stay milik warga untuk menginap. Namun jumlahnya belum bisa memenuhi kebutuhan pengunjung.

Melihat besarnya kunjungan wisatawan ke pantai Rupat Utara, Syafruddin berharap, ke depan masalah akomodasi dapat diatasi. Tentunya deng harapan adanya investor yang tertarik dan mau untuk membangun hotel, wisma atau penginapan di Rupat Utara.

“Selain masalah akomodasi, wisatawan juga menghadapi masalah antrean di pelabuhan Ro-Ro. Meskipun demikian masalah ini sama sekali  tidak mengurangi minat wisatawan berkunjungan ke sini,” kata Syafruddin.

Masih kata Syafruddin, tingginya minat wisatawan bertandang ke Pantai Rupat Utara, karena didukung dengan membaiknya infrastruktur jalan dari Tanjung Kapal, Rupat menuju Tanjung Medang Rupat Utara. (adv/hms)

Editor:

Terkini

Terpopuler