Bobby Nasution Tetapkan Status Darurat Bencana di Sumut

Jumat, 28 November 2025 - 12:03 WIB
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dalam Rapat Koordinasi (Rakoor) Penanganan Bencana bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno secara daring dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur,

Riaumandiri.co - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, telah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk wilayah provinsi tersebut. Langkah ini diambil setelah Sumut diterjang berbagai bencana alam, mulai dari banjir, longsor, hingga gempa bumi. 

Penetapan status tanggap darurat ini diumumkan melalui Keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/836/KPTS/2025, yang berlaku selama 14 hari, mulai 27 November hingga 10 Desember 2025.

Erwin Hotmansyah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, menyatakan bahwa dengan status tanggap darurat ini, Gubernur Bobby telah memerintahkan setiap instansi dan perangkat daerah untuk segera melakukan langkah-langkah konkret dalam menangani dampak dari bencana tersebut.

"Melalui SK Gubernur ini diharapkan seluruh instansi/perangkat daerah mengambil langkah yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi, mengurangi dampaknya, menolong saudara-saudara kita yang terdampak, dan juga mencegah bertambahnya korban jiwa," ujar Erwin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (28/11/2025) yang dikutip dari Kompas, (28/11/2025).

Erwin juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang terdampak bencana. Di sisi lain, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem yang melanda Sumut beberapa waktu terakhir.

"Kami berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang tewas, dan yang masih dalam pencarian. Kami Pemprov Sumut, bersama pemerintah pusat dan Polri, terus berupaya melakukan pencarian semaksimal mungkin," ujarnya yang dikutip dari Kompas, (28/11/2025).

"Kami imbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, berhati-hati, dan meninggalkan lokasi-lokasi rawan longsor dan banjir bandang," tuturnya yang dikutip dari Kompas, (28/11/2025).

Dari laporan terakhir yang diterima, pihak Kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sejak Senin (24/11/2025), bencana banjir dan longsor di Sumut telah menyebabkan 48 orang meninggal dunia dan 88 orang lainnya masih hilang. 

Kabupaten Tapanuli Selatan mencatatkan jumlah korban terbanyak dengan 17 orang meninggal dunia, diikuti oleh Tapanuli Utara dengan 9 orang, serta sejumlah daerah lain yang juga mengalami dampak serupa. Di antaranya adalah Tapanuli Tengah 4 orang, Pakpak Bharat 2 orang, Nias Selatan 1 orang, Kota Sibolga 8 orang, dan Kota Padangsidimpuan 1 orang. Sementara itu, Kabupaten Humbang Hasundutan juga tercatat mengalami 5 korban jiwa.(MG/DHA)

Editor: Nandra Piliang

Terkini

Terpopuler