Yasin : Pendidikan Harus Berorientasi pada Kebutuhan Pasar Kerja

Selasa, 02 Mei 2023 - 21:10 WIB

RIAUMANDIRI.CO-  Hari Pendidikan Nasional diharapkan menjadi momentum dalam memberikan perubahan positif untuk pendidikan Indonesia. Penggiat literasi sekaligus Pustakawan Unri, Yasin Setiawan menyebut kedepannya, pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja saat ini dan mendatang.

"Saya sepakat dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim  bahwa pendidikan harus lebih berorientasi pada kebutuhan pasar kerja saat ini dan masa depan, sehingga lulusan dapat bersaing secara global dan memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja, " ujar Yasin. 

Beberapa kebijakan harus memiliki visi yang bagus untuk pendidikan kedepannya, menciptakan pola pendidikan sesuai kondisi Indonesia saat ini. Beberapa kebijakan pendidikan saat ini  dipandang oleh banyak pihak sangat revolusioner, merupakan kondisi yang paling ideal harus diciptakan. 

Untuk membangun pendidikan yang berkemajuan diperlukan generasi yang suka membaca sebagai bentuk perluasan wawasan dan pemikiran generasi muda.

" Literasi itu sangat penting, tinggalkan budaya mengajar yang hanya formalitas saja, tinggalkan proses belajar yang hanya cari angka, tinggalkan model pendidikan yang memaksa anak tidak jujur dan sebagainya. Tantangan kita banyak," sebut Yasin. 

Selanjutnya Yasin menambahkan kunci sebuah bangsa menjadi maju adalah pendidikan. rahasianya adalah keberhasilan literasi untuk semua. Sesuai dengan tema yang diusung pada peringatan hari pendidikan nasional 2023 " Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar" diharapkan meneruskan perwujudan merdeka belajar, mendidik pelajar Pancasila, pendidikan yang memerdekakan.

Yasin berharap pendidikan di Indonesia kedepannya akan semakin baik dan semakin ideal. 

"Harapannya tentu kondisi pendidikan kita semakin baik dan ideal. Akan tetapi, untuk menemukan yang paling ideal perlu riset, pengkajian, pemberdayaan, yang tentunya tidak cuma-cuma. Kadang untuk menemukan kondisi yang paling ideal membutuhkan waktu yang lama, usaha yang sangat keras, serta berbagai benturan dan tantangan yang tidak bisa dielakkan," pungkasnya.

Editor: Wahyu Hismi

Terkini

Terpopuler