Distanak Sosialisasikan Pentingnya Kesehatan Hewan Ternak

Sabtu, 02 Mei 2015 - 08:11 WIB
ilustrasi

BENGKALIS (HR)– Pemkab Bengkalis melalui Dinas Pertanian dan Peternakan) melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan hewan ternak. Sosialisasi kepada para peternak hewan tersebut, dilaksanakan secara bergilir di delapan kecamatan.

Hal itu diungkapkan Kepala Distanak Bengkalis, H Arianto kepada sejumlah wartawan, Kamis (5/1). Didampingi Kabid Kesehatan Hewan, Tuti Amlizarty Laida, Arianto mengungkapkan sosialisasi sudah mulai dilakukan di dua kecamatan, Mandau dan Pinggir. Selanjutnya secara bergilir akan dilaksanakan juga di kecamatan lain.

Menurut Arianto, tidak semua peternak di Kabupaten Bengkalis ini menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak mereka. Padahal, dengan menjaga kesehatan hewan ternak, maka akan semakin kecil resiko kemungkinan hewan-hewan terkena penyakit yang membahayakan seperti jembrana dan cacingan.

“Pada tahap awal ini, sosialisasi kita laksanakan kepada para kelompok peternak sapi yang sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Baru nanti akan kita kembangkan lagi dengan melaksanakan sosialisasi ke para peternak yang tidak mendapatkan bantuan,” ujar Arianto.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, Arianto mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan obat-obatan seperti obat cacing, multivitamin, obat luka dan juga insektisida. “Sementara untuk imunisasi karena sifatnya sudah cukup teknis, maka harus dilakukan oleh dokter hewan. Dokter hewan kita sudah ada di setiap kecamatan. Hanya saja jumlahnya untuk beberapa kecamatan masih kurang dan kita upayakan untuk ditambah,” kata Arianto lagi.

Tuti Amlizarty menambahkan, untuk di Kecamatan Mandau dan Pinggir, total kelompok peternak sapi yang mendapatkan sosialisasi ada 35 kelompok dimana masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. “Untu Kecamatan Mandau ada 28 kelompok dan Kecamatan Pinggir ada 7 kelompok,” ujarnya.

Dikatakan, peternak sapi memang harus mengetahui tentang bahaya sejumlah penyakit pada hewan, karena ada diantaranya menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. “Seperti penyakit jembrana, sesuai dengan namanya pertama kali ditemukan di Jembrana, bersifat akut dan menyerang sapi-sapi Bali. Padahal kita ketahui bersama, seluruh bantuan sapi dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis merupakan jenis sapi Bali,” ujarnya. (man)

Editor:

Terkini

Terpopuler