Dirut Bulog Akui Beras Bulog Tak Layak Makan

Dirut Bulog Akui Beras Bulog Tak Layak Makan

RIAUMANDIRI.CO - Dirut Perum Bulog Komjen Pol (Purn) Budi Waseso mengakui dan pernah merasakan buruknya kualitas beras Bulog. Ia sepakat dengan stigma kurang bagus tentang beras Bulog di masyarakat. 

Namun, kini stigma itu perlahan diubah oleh dirinya. Selama ini beras cadangan pemerintah (CBP) disimpan di gudang-gudang Perum Bulog, antara lain untuk disalurkan ke aparatur negara, bencana alam, bantuan sosial dan lainnya.

Pria yang bisa disapa Buwas ini menginginkan agar bisa menyalurkan beras bantuan pemerintah dengan kualitas baik kepada anggota TNI/Polri, selama menjabat di Bulog.


"Saya ingin raih kembali trust kepercayaan Bulog dulu sebagai supplier penyediaan beras pada TNI/Polri. Dulu, zaman saya masih pangkat (awal) masih merasakan beras jatah dari Bulog, karena kesalahannya Bulog nggak menjaga kualitasnya sehingga beras nggak baik untuk konsumsi," katanya dalam konferensi pers di kantor Bulog, Selasa (28/12/21).

Penyaluran beras ke sektor hilir memang menjadi masalah besar bagi Bulog karena pasar yang sedikit, maka Bulog harus menghadapi dilema penurunan kualitas beras yang belum terserap. Sehingga Bulog mencoba melakukan maksimalisasi menyalurkan kepada TNI/Polri hingga ASN di Kementerian dan Lembaga.

"Kita akan penyaluran beras Bulog door to door, jadi nggak ada lagi masyarakat ambil jatahnya. Next TNI/Polri dan lain-lain dikirim sesuai alamat, kita kirim kita buktikan dengan 2020 ujicoba sampai kemarin bantuan beras PPKM itu sampai sekalipun Wamena Papua yang begitu sulit sampai," sebut Buwas.

Demi menyalurkan beras lagi kepada TNI/Polri, Buwas sudah melakukan berbagai cara agar pasar hilirnya bisa kembali didapat. Ia menyatakan bakal memberi beras premium dengan harga medium, pasalnya alokasi gaji TNI/Polri umumnya tidak memenuhi untuk membeli beras medium sekalipun. Sehingga TNI/Polri bisa menerima beras kualitas baik dengan harga terjangkau.

"Di struk gaji jatah beli beras Rp7.400, sekarang beras medium Rp8.500 atau Rp8.300. Artinya kalau TNI/Polri beli beras medium sudah nombok Rp1.000, apalagi beli beras premium nombok Rp3.000. Nanti dengan Rp8.300 sampai Rp8.500 dapat premium harga medium dari Bulog," katanya.



Tags Nasional