Meski Switch 2 Sudah Rilis, Penjualan Perangkat Keras Gim Anjlok ke Titik Terendah dalam 30 Tahun
Riaumandiri.co - Keberhasilan Nintendo Switch 2 ternyata tidak cukup untuk menyelamatkan pasar perangkat keras gim di Amerika Serikat. Laporan terbaru menyebutkan bahwa penjualan konsol pada November 2025 justru jatuh ke level terendah yang terakhir kali terlihat pada pertengahan 1990 an. Walau Switch 2 masuk dalam daftar penjualan bulan tersebut, belanja konsumen untuk konsol menurun, sementara harga perangkat keras secara umum justru lebih tinggi dibanding November 2024.
Tidak bisa dimungkiri, Switch 2 merupakan produk yang sukses bagi Nintendo. Dalam empat bulan sejak peluncurannya pada Juni, konsol ini telah terjual lebih dari 10 juta unit secara global. Namun harga awal sebesar 449 dolar AS menjadi ganjalan bagi sebagian konsumen. Pada momen Black Friday 2025, Nintendo memilih untuk tidak menawarkan paket bundel khusus Switch 2. Alih alih, potongan harga difokuskan pada sejumlah gim eksklusif Switch seperti Luigi’s Mansion 3 dan Super Mario Odyssey. Walaupun Switch 2 mendukung gim Switch generasi sebelumnya lewat fitur kompatibilitas mundur, absennya bundel liburan tetap terasa. Sebagai perbandingan, Sony justru menawarkan paket PS5 Fortnite Flowering Chaos dengan harga yang bisa turun hingga 399 dolar AS untuk versi digital.
Dominasi Switch 2 juga belum mampu menghentikan tren penurunan pasar konsol di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan yang dibagikan Mat Piscatella dari Circana, total penjualan konsol lintas platform di AS pada November 2025 hanya mencapai 1,6 juta unit. Angka ini menjadi rekor terendah untuk bulan November sejak 1995, atau sekitar 30 tahun lalu. Pada November 1995, saat SNES, Sega Genesis, dan PlayStation generasi pertama masih berjaya, penjualan perangkat keras hanya menyentuh 1,4 juta unit. Piscatella juga mencatat bahwa total belanja perangkat keras bulan lalu berada di angka 695 juta dolar AS, turun 27 persen dibanding November 2024 dan menjadi titik terendah dalam 20 tahun terakhir.
Dalam peringkat penjualan, Switch 2 berada di tiga besar konsol terlaris di AS sepanjang November 2025, tetapi masih kalah dari PS5. Sistem NEX Playground sempat memberi persaingan ketat dan mengamankan posisi berikutnya dalam jumlah unit terjual, sementara Xbox Series X dan S berada di posisi ketiga jika dilihat dari nilai dolar penjualan. Untuk kategori perangkat lunak, Call of Duty Black Ops 7 menjadi gim terlaris bulan itu, meski nilai penjualannya lebih rendah dibanding November tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, penjualan konten gim sedikit meningkat, didorong oleh kenaikan 16 persen pada layanan berlangganan dan pertumbuhan dua persen di sektor gim mobile, yang menutup penurunan pada konten konsol dan PC.
Kabar Buruk Berlanjut bagi Pembeli Konsol
Situasi menjadi semakin suram khususnya bagi Xbox. Piscatella mengungkapkan bahwa penjualan konsol Xbox di AS anjlok 70 persen secara tahunan pada November 2025. Ini menjadi titik terendah sepanjang sejarah lini konsol Microsoft untuk bulan tersebut. Penurunan ini sebagian dipicu oleh kenaikan biaya perangkat keras akibat berbagai faktor ekonomi, termasuk tarif pemerintah AS terhadap barang impor dari negara seperti China. Sepanjang 2025, Microsoft telah dua kali menaikkan harga Xbox Series X dan S di AS, yang diduga membuat calon pembeli berpikir ulang. Rumor mengenai potensi kenaikan harga berikutnya juga mulai beredar, kali ini dikaitkan dengan krisis RAM yang sedang melanda industri perangkat keras global.
Kondisi RAM ini berpotensi berdampak pula pada penjualan Switch 2 di tahun 2026. Harga kontrak DRAM dari produsen seperti Samsung dilaporkan meningkat hingga dua kali lipat sepanjang musim gugur 2025. Artinya, konsumen yang berniat membeli Switch 2 mungkin tidak ingin menunda terlalu lama, sebelum kenaikan harga tambahan mulai terasa setelah musim liburan.(MG/AND)