Webinar Platform Pembelajaran Digital: Dunia Pendidikan Harus Siap Bertransformasi

Webinar Platform Pembelajaran Digital: Dunia Pendidikan Harus Siap Bertransformasi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Charles Meikyansah menekan, pesatnya perkembangan teknologi informasi (IT) saat ini telah menyebabkan munculnya era disrupsi. Setidaknya ada dua kata kunci untuk memahami era disrupsi, yakni pertama inovasi dengan cepat, beragam, dan semakin banyak jumlahnya, dan kedua adalah perubahan fundamental dari pola lama menuju cara baru.

“Namun inovasi dan perubahan fundamental ini harus dilakukan dengan bijak agar tidak membawa pengaruh buruk,” kata Charles dalam webinar dengan topik “Platform Pembelajaran Digital Sebagai Sarana Pembelajaran Modern Guru”, Senin (29/11/2021).

Kegiatan tersebut digelar Kementerian Kominfo bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dengan mitra utama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) melalui Program Literasi Digital Nasional “Indonesia Makin Cakap Digital 2021”. Pada kesempatan itu juga diluncurkan aplikasi SahabatGuru.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo Septriana Tangkary mengakui, menghadapi kondisi saat ini memang tidaklah mudah. Namun kondisi yang sama juga mempunyai sisi positif. Kondisi ini mendorong semua pihak untuk beradaptasi dan berperan aktif dalam menghadapi revolusi industri 4.0.


“Hal ini menyebabkan terjadinya transformasi digital pada proses pembelajaran. Seluruh guru mau tidak mau harus belajar dan mengakrabkan diri dengan teknologi informasi,” kata Septriana.

Bupati Batang Wihaji menegaskan, jangan sampai teknologi menjadi masalah baru dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan para guru dan siswa dalam menjalani proses belajar-mengajar.
“Hal ini menjadi tugas bagi para ahli digital untuk menemukan terobosan baru serta sistem digital yang efektif, efisien, dan sederhana bagi para guru terutama yang berada di daerah,” kata Wihaji.

Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang juga merupakan inisiator program Sahabat Guru Himmatul Hasanah menekankan, dunia pendidikan harus siap bertransformasi apabila tidak ingin tertinggal dan tergilas pada era disrupsi.

Beberapa masalah internal yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, yaitu masalah kurangnya tenaga pendidik, anggaran P3K yang dinilai memberatkan pemerintah daerah, serta rendahnya kompetensi guru menjadi dasar hadirnya aplikasi SahabatGuru. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi media advokasi, memberikan inspirasi, serta berperan dalam pengembangan kompetensi guru di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagai respon terhadap pesan penting dari Presiden Indonesia untuk meningkatkan standar kompetensi guru, APKASI bersama YPAN sebagai mitra utama telah menyapa 106.000 guru di Indonesia melalui program unggulan “Matematika Menyenangkan” dan “English Cepat”. Melalui program unggulan ini, APKASI menawarkan metode mengajar baru bagi para guru di berbagai kabupaten di Indonesia.

“Saat ini digital sudah menjadi sebuah keharusan dan menjadi tantangan di masa depan terutama di tengah situasi pandemi COVID-19,” kata Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan APKASI yang juga Bupati Batu Bara Zahi.

Webinar juga menghadirkan pembicara dari tokoh pemuda yang juga peneliti Populis Institute Jakfar Siddik dan Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta Suyanto yang memaparkan pentingnya pendidikan karakter untuk mendorong keterampilan 4C peserta didik di era digital.