Bocah SMP Sampai Berak di Celana Gara-Gara Ditodong Pistol Polisi

Bocah SMP Sampai Berak di Celana Gara-Gara Ditodong Pistol Polisi

RIAUMANDIRI.CO - Seorang personel polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor Bontoala, Makassar berinisial Bripda IU melakukan pengancaman terhadap bocah SMP di Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone berinisial MT (12). Diduga Bripda UI menodongkan senjata api karena kesal MT meneriaki dirinya saat sedang bersantai di rumahnya.

Informasi diterima merdeka.com, Bripda UI selain menodongkan senpi juga menendang lutut ke korban. Bahkan saat mendapatkan pengancaman tersebut, korban ketakutan hingga buang air besar di celana.

Kepala Polsek Bontoala, Komisaris Syamsuardi membenarkan adanya personelnya yang diduga melakukan pengancaman terhadap seorang pelajar SMP di Kabupaten Bone. Pengancaman tersebut dia ketahui, setelah Kepolisian Resor (Polres) Bone mengonfirmasi terkait Bripda IU.


"Betul anggota polisi dari Polsek Bontoala kalau nama yang dimaksud itu. Dia kebetulan orang Bone," ujarnya kepada merdeka.com melalui telepon, Senin (22/11).

Syamsuardi mengaku belum mengetahui secara pasti kronologi anggotanya diduga melakukan pengancaman terhadap pelajar SMP dengan senpi. Meski demikian, dirinya sudah mengkonfirmasi langsung kepada Brida IU melakukan pengancaman.

"Dia bilang keterangan bahwa sedang duduk di rumah keluarganya, dan ada orang naik motor mengeluarkan kata-kata kasar. Terus dia ikuti dan tanya kenapa dia (korban) ngomong begitu," bebernya.

Syamsuardi mengaku tidak mengetahui jika Bripda IU berada di Kabupaten Bone dan membawa senpi dinas. Ia menegaskan jika dirinya mengetahui Bripda IU berada di Bone dan membawa senpi maka tidak akan memberikan izin.

"Senpi itu ya memang tidak boleh dibawa keluar, tetapi tidak tahu kenapa bisa dibawa ke luar daerah. Dia pergi tanpa izin dan pemberitahuan juga," ungkapnya.

Syamsuardi menegaskan pihaknya sudah memerintahkan Bripda IU untuk ke Polres Bone. Meski saat ini, Bripda IU belum menjalani pemeriksaan baik di Polres Bone dan Propam.

"Tadi pagi sudah saya sampaikan pergi ke sana (Polres Bone), habis apel dari pada kau dipanggil. Dia belum diperiksa, termasuk dari Propam," kata dia.

Terkait penganiayaan yang dilakukan Bripda IU terhadap korban, Syamsuardi mengaku belum bisa memastikan. Ia menegaskan tidak ingin mendahului jika anggotanya tersebut belum diperiksa.

"Jangan sampai sepihak (dari pihak korban) yang katanya sampai boker, menodong, ditendang, itu perlu pendalaman tidak boleh langsung. Jangan sampai dikarang dan ceritanya tujuannya untuk merusak," ucapnya.



Tags Nasional