Peringati Hari Kesadaran Nasional

Bupati: PNS Jangan Konsumsi Miras

Bupati: PNS Jangan Konsumsi Miras

PASIR PENGARAIAN (HR)-Bupati Rokan Hulu Achmad mengimbau semua PNS dan honorer yang berada di lingkungan Pemkab Rohul untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Pasalnya, minuman keras merupakan induk dari segala kejahatan.

Hal ini disampaikan Bupati Achmad di Upacara Hari Kesadaran Nasional tingkat Kabupaten Rohul, Jumat (17/4), di halaman Kantor Bupati di Pasir Pengaraian.

Menurut Bupati, sebelum Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) keluarkan aturan mini market menjual minuman keras (miras), Pemerintah Kabupaten Rohul lebih dulu keluarkan aturan tersebut.

Sesuai aturan Menag RI Nomor 6 Tahun 2015, jelas Bupati Achmad, telah dikeluarkan ketentuan larangan bagi mini market untuk tidak menjual miras. Namun, sebelum aturan ini dikeluarkan Pemerintah Pusat, Pemkab Rohul telah melarang seluruh warung menjual miras.

Namun demikian, diakuinya, larangan menjual miras di Rohul bukan hanya berlaku bagi mini market, namun berlaku juga bagi warung-warung di perkotaan dan di pedesaan.

"Minuman keras dilarang karena menyangkut mental. Bukankah era pemerintahan saat ini lebih menekankan Revolusi Mental," kata Bupati Rohul.

Menurutnya, larangan menjual miras yang baru dikeluarkan Mendag merupakan langkah baik, karena dapat menyelamatkan generasi muda Indonesia dari berbagai aksi kejahatan.

"Minum-minuman keras jangan dibiasakan, sebab akan mengganggu syaraf otak dan pencernaan. Sebelum aturan Mendag keluar, kita sudah keluarkan aturan itu lebih dulu," jelasnya.

Bupati mengmbau seluruh warga Rohul untuk berhenti mengkonsumsi miras. Sebab, kata dia, sesuatu yang dilarang Tuhan ada kebaikan, ada maksud dan tujuannya.

"Kesadaran adalah sikap mental, abstrak namun dapat dirasakan. Kesadaran diperlukan dalam kehidupan, kesadaran juga psikologi," terangnya.

Bupati Rohul Achmad menambahkan membangun sikap mental dan jiwa sangat perlu, sebab itu dijadikan lagu kebangsaan. Apalagi, sikap mental erat hubungannya dengan prilaku. Namun demikian, membangun revolusi mental lebih sulit dari membangun revolusi fisik.(adv/humas)